Bali United vs Persib Bandung: Stefano Lilipaly Harus tak Offside kata Fadil Sausu
Kinerja wasit di Liga I Indonesia 2018 benar-benar di sorot usai laga Bali United kontra Persib Bandung, Minggu (27/5/2018) malam.
Editor: Toni Bramantoro
Padahal telah berada di belakang bek kiri itu, pemain belakang Persib Bandung lainnya Viktor Igbonefo.
Seharusnya asisten wasit Subhan berdiri sejajar garis lurus dengan pemain bertahan Persib Bandung yang paling akhir di area bertahan Persib Bandung.
WCP Protes Keras Gol Stefano Lilipaly Dianulir
Kesempatan meraih poin penuh di kandang kembali melayang.
Bali United hanya mampu meraih hasil imbang 0-0 saat menjamu Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (27/5) malam.
Namun demikian hasil ini patut disyukuri. Bali United turun tanpa sejumlah pemain pilar. Sudah begitu, gol Stefano Lilipaly dianulir wasit.
Tak sampai di situ, sejak menit ke-67 Bali United harus bermain dengan 10 pemain. Bek tengah Agus Nova Wiantara mendapat kartu merah langsung setelah mengganjal striker Persib Ezechiel N'Douassel di kotak penalti.
Bali United juga diganjar penalti. Beruntung tendangan penalti N'Douassel bisa dibaca dengan baik oleh kiper Wawan “Spiderwan” Hendrawan. Gawang Wawan pun tetap perawan.
Pelatih Bali United, Widodo C Putro, pun mengaku puas dengan hasil ini. Timnya bermain spartan meski bermain 10 orang, dan Wawan save penalti.
"Saya rindu dengan tim bermain seperti ini. Tapi kondisi tim tidak seperti ini semua. Hampir 17 pertandingan di semua kompetisi. Ini yang kita jaga," kata WCP usai laga.
WCP lebih menyoroti kepemimpinan tiga wasit yang memimpin laga semalam, Dwi Purba Adi Wicaksana asal Jawa Tengah, langsung mendapat protes keras WCP usai laga.
Ia menilai timnya dikerjain wasit dalam laga home ini, setelah gol Lilipaly dianulir, kartu merah Agus Nova yang tidak sesuai regulasi terbaru FIFA, juga soal pelanggaran keras pemain Persib Bandung kepada Lilipaly.
"Laga tadi sangat menguras tenaga. Rekaman sudah jelas semua lihat. Semua lihat pengadil. Selama ini saya sudah diam. Karena saya ingin membantu sepak bola kita Indonesia. Karena saya bagian dari sepak bola Indonesia. Meskipun kontribusi saya tidak besar. Mari kita berbenah, lihat kejadian tidak layak sehingga dibawa pemain kita ke internasional macth. Akhirnya di bawa ke sana dan dapat kartu merah karena pelanggaran tidak mestinya. Mari kita berbenah," papar WCP.
“Tolong semua kita berkata jujur. Kalau ingin sepak bola maju, harus berbenah. Kalau tidak ya sudah. Tidak apa-apa,” tambahnya.
Secara khusus WCP menyampaikan terima kasih kepada pemain dan fans.
“Pemain luar biasa. Fans juga luar biasa dari awal hingga akhir. Kembali saya tekankan. Mari kita belajar. Pengadil pengadil belajar cara majukan sepakbola,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.