Persib Bandung Dinilai Tak Perlu Tambah Pemain Lokal: Suwita Khawatir Malah Terjadi Penumpukan
Saat ini, Maung Bandung memiliki dua striker lokal yaitu Airlangga dan Muchlis Hadi Ning Syaifullah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Grafik performa Persib Bandung di bawah arahan arsitek Mario Gomez, terus meningkat.
Mario Gomez dinilai pandai melihat potensi dan menyatukan pemain saat bermain di lapangan.
Hal dikatakan mantan pemain Maung Bandung era 2000an, Suwita Pata, saat ditemui di Lapangan Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Minggu (10/6/2018).
"Ini patut dipertahankan. Ya, alangkah baiknya ditingkatkan lagi, karena kemarin juga pas away melawan PSMS Medan, tidak menyangka juga bisa menang sampai 3-0," ujar Suwita Pata.
Saat ini, skuat Maung Bandung tengah diberikan waktu libur lebaran sekitar dua minggu.
Menurut Suwita Pata, jangan sampai setelah ditinggal libur, terjadi penurunan kondisi fisik dan merusak suasana tim sebelum libur.
"Tren positif ini harus terus dijaga, setelah lebaran harus lebih meningkat lagi. Karena pasti ada pengaruh setelah ditinggal libur, itu yang dikhawatirkan," katanya.
Perihal rencana penambahan pemain lokal di putaran kedua Liga 1, Suwita Pata menilai tidak perlu dilakukan.
Sebab, skuat saat ini sudah banyak dan dikhawatirkan malah terjadi penumpukan.
"Kalau lokal bingung juga, karena kualitasnya merata, tapi kalau mau roling saja, posisinya lebih baik di penyerang lubang, kan selama ini hanya terpaku pada Bauman dan Ezechiel," ucapnya.
Saat ini, Maung Bandung memiliki dua striker lokal yaitu Airlangga dan Muchlis Hadi Ning Syaifullah.
Kalupun ada rolling, kata Suwita Pata, harus ada pemain yang dilepas.
"Yang Airlangga sama Muchlis Hadi, kalau bisa diberdayakan, buat apa direkrut. Kalau tetap harus ditambah berarti harus ada rolling, ada yang keluar, biar tidak menumpuk," katanya.
Diharapkan, sambung Suwita Pata, perekrutan pemain lokal diambil dari Diklat Persib yang dimiliki PT Persib Bandung Bermartabat, sebagai regenerasi pemain lokal.
"Saya sangat setuju kalau ngambilnya dari Diklat, karena banyak juga pemain diklat yang potensial, kalau bisa jangan satu saja, cobalah dimanfaatkan," ucapnya.