Eksodus Sembilan Bintang Sriwijaya FC ke Klub-Klub Liga 1
Dalam sejarah Sriwijaya FC di Liga I Indonesia, eksodus para pemain ini merupakan yang kedua atau jilid II
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 9 pemain bintang Sriwijaya FC dipastikan eksodus ke klub-klub besar di Liga Indonesia sebagai dampak evaluasi akhir putaran pertama dalam perjalanan Sriwijaya FC di Liga I Indonesia.
Setidaknya dalam sejarah perjalanan Sriwijaya FC di Liga I Indonesia, eksodus para pemain ini merupakan yang kedua atau jilid II, sebelumnya pernah terjadi di tahun 2013 silam, namun bukan pemain bintang.
Kali ini semua hampir pasti pemain bintang dan starter, pemain yang paling banyak kontribusinya di putaran pertama, bergaji besar, dan menjadi incaran banyak klub.
"Kemungkinan Sabtu (14/7) ini," ujar Direktur PT SOM H Muddai Madang, Kamis (12/7).
Ia mengatakan pelepasan atau perekrutan pemain adalah hal biasa dilakukan klub profesional.
Sriwijaya FC sebagai klub yang sudah berdiri sejak 2005 telah melakukannya, sama halnya dengan klub-klub lain di Indonesia.
Muddai mengatakan, jika klub menginginkan seorang pemain, tentunya akan bernegosiasi dengan klub yang memilikinya terkait berapa nilai dan lamanya kontrak yang harus dibayarkan.
Begitu pula dengan klub, jika ingin melepas pemain maka akan menawarkan ke klub lain.
Tentunya menurut Muddai, dalam proses itu sudah ada aturan mainnya, bahwa manajemen Sriwijaya FC akan menyelesaikan semua kewajiban terhadap pemain yang dilepas tersebut.
Maka itu, lanjut pengusaha asal Sumsel, pemain eksodus datang dan pergi itu sudah biasa.
"Sederhananya begini, pemain yang saat ini bersama di Sriwijaya FC, kami datangkan dengan cara membeli dengan klub lain," kata dia.
"Artinya jika kami ingin melepas dalam kaitan untuk mendapatkan pemain baru maka kami harus menjual pemain tersebut. Ini biasa terjadi."
Besaran Gaji dan Attitude
Informasi terpercaya yang dihimpun Sripo, persoalan besaran gaji juga menjadi soal utama, selain itu attitude pemain.
Manajemen juga gerah ketika kapten tim Hamka Hamzah mengajak pemain demo dan mogok latihan, hal ini sangat merugikan tim.
Persoalan lainnya, gaji Hamka bersama ke-9 pemain ini juga membebani klub.
Hamka misalnya bergaji sekitar Rp1,5 miliar, Adam Alis (1,5 miliar), Konate Makan dan N'Diaye bergaji Rp2 miliar.
Bek Bio Paulin bergaji Rp1,5 miliar, sementara itu Novan Setya Sasongko Rp 700 juta, Alfin Rp 700 juta, dan Rahmat Hidayat Rp500 juta dan Patrich Wanggai Rp800 juta.
Sementara itu jajaran pelatih, khususnya Rahmad Darmawan cs memiliki besarasan gaji hingga Rp 2 miliar Hal inilah yang menjadi pertimbangan Sriwijaya FC untuk melepas mereka, selain persoalan gaji, juga ada beberapa hal yang membuat manajemen tidak nyaman.
Maka itu, Muddai mengharapkan semua kalangan dapat berpikir jernih karena tujuan dilakukan proses ini tak lain karena ingin mengangkat talenta asli Sumsel.
Selama ini, pemain asli daerah binaan dari akademi U-16 dan U-19 terbilang kurang mendapat tempat di daftar pemain inti.
Selain itu, berbagai pihak juga harus melihat bahwa faktor kenyamanan seorang pemain di dalam klub sebagai pertimbangan utama.
"Misal sudah tidak ada kenyamanan lagi dari pemain atau pelatih dengan Sriwijaya FC, mengapa harus bertahan, kami juga membuka pintu negosiasi, ya begitu sebaliknya jika kami pun sudah tidak nyaman," kata dia.
Sriwijaya FC melakukan sejumlah langkah di pengujung putaran kedua Liga 1 2018.
Hal ini untuk merespon beberapa kejadian, seperti aksi mogok pemain dan pelatih dan secara beramai-ramai datang ke kantor manajemen klub.
Esksodus Menuju Bali-Arema
Isu yang beredar, jika para pemain ini diangkut oleh manajemen Arema, namun hanya dua pemain yang akan diambil oleh Arema yakni, Hamka Hamzah dan Adam Alis.
Sementara para pemain lainnya seperti N'Diaye dan Patrich Wanggai dikabarkan sudah sepakat dengan Bali United, sedangkan Konate Makan dan Patrich Wanggai kembali ke Persib Bandung dan Madura United. Adapun Rahmat Hidayat belum diketahui.
Seperti diketahui, Patrich Wanggai membatalkan kontrak untuk gabung dengan Persib Bandung di awal musim ini.
Ketika itu, Wanggai mengaku bahwa pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, telah menghubungi dirinya.
"Coach RD juga menghubungi saya," ujar Wanggai.
Kini, dua nama itu terpental dari Sriwijaya FC. Belakangan diketahui, Wanggai kemabli berlabuh ke Persib Bandung. (*)
Bio Paulin
Usia:34
Posisi:Bek
Main:3 kali
Durasi:21 menit
Gol:1 (PGK)
Assist:0
Hamka Hamzah
Usia:34
Posisi:Bek
Main:15 kali
Durasi:1341 menit
Gol:4 (LIGA)
Assist:0
Mahammadou N'Diaye
Usia:27
Posisi:Bek
Main:12 kali
Durasi:1004 menit
Gol:1 (PGK)
Assist:1
Makan Konate
Usia:26
Posisi:Gelandang
Main:15 kali
Durasi:1254 menit
Gol:0
Assist:8
Novan Sasongko
Usia:28
Posisi:Bek Sayap
Main:8 kali
Durasi:623 menit
Gol:0
Assist:0
Alfin Tuassalamony
Usia:25
Posisi:Bek Sayap
Main:12 kali
Durasi:1046 menit
Gol:0
Assist:1
Adam Alis
Usia:24
Posisi:Gelandang
Main:15 kali
Durasi:964 menit
Gol:0
Assist:1
Patrich Wanggai
Usia:30
Posisi:Penyerang
Main:10 kali
Durasi:284 menit
Gol:2
Assist:0
Rahmad Hidayat
Usia:23
Posisi:Penyerang
Main:3 kali
Durasi:37 menit
Gol:0
Assist:0
Pelatih:
Pelatih kepala:Rahmad Darmawan
Pelatih Fisik:Rasiman
Pelatih Kiper:Kurnia Sandi
Official Tim:
Dokter Tim:El Amin
Fisio Terafi: Ibnu