Pemain PSIS Semarang Sempat Panik Saat Ada Gempa di Bali
Gempa bumi berkekuatan 7.0 SR yang terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat juga terasa hingga Pulau Bali, Minggu (5/8/2018) malam.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Gempa bumi berkekuatan 7.0 SR yang terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat juga terasa hingga Pulau Bali, Minggu (5/8/2018) malam.
Saat itu, PSIS Semarang yang masih berada di Bali dan ada pemain mereka yang mengaku panik dengan bencana alam tersebut.
Keberadaan PSIS Semarang di Pulau Dewata itu dalam rangka melakoni partai tandang melawan tuan rumah Bali United, Sabtu (4/8/2018).
Pertandingan yang dihelat di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar tersebut berkesudahan dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Sehari seusai laga itu, skuat Mahesa Jenar masih bertahan di Pulau Dewata hingga gempa bumi tersebut terjadi pada Minggu malam.
Kiper PSIS, Joko Ribowo mengungkapkan perasaan seusai merasakan gempa itu.
Ia yang tengah bersantai bersama Gilang Ginarsa di hotel tempat PSIS menginap pun mengaku panik dan khawatir dengan kejadian itu.
"Saya sama Gilang sedang di lantai lima, dengan gempa sebesar itu terasa dan kami langsung panik," kata Joko
"Kami yang lagi santai-santai langsung lari turun lewat tangga ke lantai bawah," tuturnya.
Tak hanya kiper yang baru direkrut dari Arema FC tersebut, penyerang Hari Nur Yulianto juga mengungkapkan hal yang sama.
"Tadi pas lagi di kamar, saya panik dan jadi kepikiran orang rumah," tutur Hari Nur.
Kendati demikian, mereka mengungkapkan jika tidak ada sedikit pun kerugian imbas dari gempa tersebut.
"Alhamdulillah sekarang sudah baik suasana di sini, dua kali gempa dan dua kali turun tadi," tutur Joko Ribowo, mengakhiri.