Bukan Cuma Bonus dan Gaji, Berikut Keluhan-Keluhan Mario Gomez di Persib Bandung
Mario Gomez menilai, manajemen Persib terkesan lebih mementingkan bisnis ketimbang kebutuhan tim.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Bahkan dalam waktu dekat ia bakal bertemu manajemen tim Malaysia saat libur kompetisi Liga 1 lantaran gelaran Asian Games 2018.
"Setelah melawan Mitra Kukar, kita ada waktu libur, mungkin saya akan pergi ke Malayasia untuk bertemu tim lain. Saya menghargai kontak bersama Persib, aku mau melanjutkan kerja di sini, tapi kalau manajemen tidak menaikan kontrak, aku akan pergi. Tapi, kalau manajemen menaikan kontrak, aku bisa di sini, satu tahun, dua tahun, tidak tahun," katanya.
Mario Gomez menilai, selama tujuh bulan menjadi pelatih Persib Bandung, manajemen terkesan lebih mementingkan bisnis ketimbang kebutuhan tim.
Tuduhannya tersebut diakuinya sangat kuat, sebab jika dilihat dari penghasilan tim dari sponsor, penjualan tiket dan hak siar tayangan televisi, manajemen memiliki kemampuan untuk memberikan bonus dan gaji yang layak bagi dia.
"Saya merasa memiliki jalan berbeda dengan manajemen. Kemarin stadion penuh, sponsor banyak dan tayangan televisi, manajemen banyak mendapatkan uang, tapi mereka membayar saya dan pemain sangat sedikit, bonus juga kecil untuk kita dan pemain," ucapnya.
Meski demikian, Mario Gomez sebenarnya sudah merasa sangat nyaman dengan atmosfer sepakbola Indonesia, terlebih Maung Bandung memiliki suporter fanatik yang selalu memberikan dukungan kepada tim dalam setiap pertandingan.
Fakta itu membuat ia merasa berat untuk meninggalkan tim kebanggaan Jawa Barat ini.
"Kami sebenarnya tidak mau pindah, kita suka di sini, saya suka Indonesia, suka Bandung dan cinta sama bobotoh, tapi kalau seperti ini gaji kecil, bonus kecil fasilitas latihan tidak ada, mungkin kita akan pergi," katanya. (Nazmi Abdurrahman/Tribun Jabar)