Bupati Karolin Margret Natasa Tetap Sambut Tim Sepakbola Kalimantan Barat U14
Bupati Karolin Margret Natasa tetap berusaha meluangkan waktu dan memberi perhatian kepada tim Sepakbola Kalimantan Barat U14 yang baru saja menuntas
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Bupati Karolin Margret Natasa tetap berusaha meluangkan waktu dan memberi perhatian kepada tim Sepakbola Kalimantan Barat U14 yang baru saja menuntaskan kiprahnya dalam putaran final nasional Liga Sepakbola Pelajar (LSP) U14 Piala Menpora 2018 di Bali.
Rabu (6/9), Karolin sengaja datang ke Bali untuk menghibur dan menyemangati para pemain Tim Kalbar U14 yang gagal melanjutkan kiprahnya di ajang kompetisi sepakbola usia muda bergengsi ini. Langkah mereka terhenti di babak penyisihan grup.
Tak hanya itu, bupati penyandang titel dokter ini juga secara khusus menjamu seluruh pemain, pelatih dan ofisial Tim Kalbar U14.
Di sela-sela jamuan makan malam di Baliku Cafe Jimbaran , Karolin dengan penuh keibuan bercengkrama dengan seluruh pemain, pelatih dan ofisial tim.
"Saya datang ke Bali karena saya dengar kalian tersingkir di babak penyisihan. Kalau kalian menang justru saya tidak datang ke Bali khusus menemui dan menjamu kalian. Saya akan sambut kalian di Ngabang (ibukota Kabupaten Landak). Kita rayakan di sana sukses kalian di putaran final nasional LSP U14 Piala Menpora 2018 ini," ungkap Karolin yang didampingi Ketua Askab PSSI Landak, Erani dalam bincang-bincang usai jamuan.
"Tidak apa-apa, jangan berkecil hati dan patah semangat. Masa depan kalian di sepakbola masih panjang. Kegagalan di sini justru harus kalian jadikan motivasi untuk meningkatkan kualitas. Berlatihlah lebih keras lagi," katanya.
Merespon permintaan dari para penggiat sepakbola usia muda di Kabupaten Landak dan Kalimantan Barat yang kebetulan sedang berada di Bali untuk membentuk kepengurusan BLiSPI Provinsi Kalbar. Karolin menyambut baik dan menyatakan siap memimpin BLiSPI Provinsi Kalbar.
Menurut mantan anggota Komisi IX DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 dari PDIP ini untuk memaksimalkan pembinaan sepakbola usia muda memang dibutuhkan organisasi sebagai motor penggerak.
"Tidak boleh berhenti sampai di sini. Sayang kalau bakat dan potensi mereka tidak dikembangkan. Mereka sudah punya modal," tandasnya.
"Kita akan maksimalkan potensi mereka dengan menyediakan sarana yang memadai dan pelatih yang berkualitas. Kita akan bentuk organisasi agar pembinaan sepakbola usia muda di Kalbar lebih terencana dan terukur," tutur Karolin.
Dengan antusias Karolin mengatakan selain menyediakan sarana lapangan yang memadai dan pelatih yang berkualitas, dia juga berencana melaksanakan pelatihan yang fokus dan terpusat.
"Anak-anak ini berasal dari berbagai kabupaten di Kalbar. Saya pikir jauh lebih baik kalau mereka digembleng dalam program latihan yang fokus dan terpusat. Kita akan tempatkan mereka di satu asrama. Selain lapangan dan pelatih kita juga akan sediakan fasilitas pendukung," kata Karolin.
Kembali ke rencana pembentukan BLiSPI Provinsi Kalbar, Karolin langsung menginstruksikan kepada para penggiat sepak bola usia muda Kalbar yang hadir untuk segera menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
"Kasih kami waktu satu bulan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan terkait rencana pembentukan BLiSPI Provinsi Kalbar. Pada prinsipnya kami siap," tukas Karolin.