Marc-Andre ter Stegen Cerita Soal Orang yang Penting Dalam Kariernya
"Waktu dia menjemput saya sebelum latihan, dia selalu membawa roti kecil dari toko roti lokal di kursi belakang."
Penulis: Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada satu orang yang turut berjasa bagi perjalanan karier Marc-Andre ter Stegen, penjaga gawang Barcelona dan tim nasional Jerman.
Sosok itu adalah kakeknya yang dulu sering mengantar dan menjemput ter Stegen berlatih sepak bola.
Marc-Andre ter Stegen memanggil kakek dan neneknya Opa dan Oma.
Menurut ter Stegen, Opa adalah seorang penggemar fanatik Borussia Moenchengladbach, klub pertama ter Stegen di dalam kariernya.
Oleh karena itu, terbayang rasa bangga Opa ketika Marc-Andre ter Stegen mulai bermain untuk Borussia Monchengladbach, meski masih di level junior ketika itu.
"Ayah saya kurang suka sepak bola, namun Opa adalah penggemar fanatik klub (Borussia Moenchengladbach, red). Jadi begitu saya bermain untuk mereka, dia adalah orang yang mengantarkan saya latihan," tutur ter Stegen di The Players Tribune.
Opa biasa mengantarkan Marc-Andre ter Stegen ke tempat latihan Borussia Moenchengladbach menggunakan mobil.
Menurut ter Stegen Opa adalah sosok laki-laki yang sangat menjaga kebersihan. Hal itu bisa terlihat dari mobilnya yang tidak pernah kotor. Opa adalah purnawirawan polisi.
"Waktu dia menjemput saya sebelum latihan, dia selalu membawa roti kecil dari toko roti lokal di kursi belakang. Saya memakannya dalam perjalanan ke tempat latihan," kata pemuda kelahiran Moenchengladbach 22 tahun lalu itu.
Opa, Oma, dan ibunya sangat mendukung Marc-Andre ter Stegen menekuni sepak bola. Apakah cuaca sedang dingin atau hujan, mereka selalu berusaha menyempatkan ter Stegen bertanding.
Opa dan Oma juga selalu mengikuti ke mana cucunya itu bertanding meski tempat bertanding itu jauh. Opa dan Oma juga membawa kudapan untuk dibagikan kepada rekan-rekan setim ter Stegen.
"Opa sering membawakan buah-buahan, sayur-sayuran, dan roti buatan rumah untuk semua orang," tutur ter Stegen.
Begitu beranjak dewasa Marc-Andre ter Stegen mulai merasa malu ketika Opa, Oma, dan ibunya ada di stadion menyaksikan dia bermain. Dia merasa seperti anak kecil jika didampingi keluarga.
"Tapi sekarang saya sangat bangga melihat masa lalu karena mereka selalu ada, memerhatikan saya dan mendukung saya, dan pada saat yang bersamaan tidak pernah menekan saya," ujar ter Stegen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.