Bobotoh Desak Tim dan Manajemen Persib Bandung Terbuka Soal Kabar Pengaturan Skor
Supardi Nasir, Ardi Idrus, dan Eka Ramdhani dikabarkan menerima suap untuk pengaturan skor pada laga kontra PSMS Medan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung tampaknya melewati akhir musim Liga 1 2018 dengan penuh masalah, termasuk isu pengaturan skor dan bobotoh pun bersuara.
Persib Bandung harus mengalami beberapa sanksi berat dari Komdis PSSI, lalu penampilan yang menurun, serta dugaan suap plus pengaturan skor jelang akhir Liga 1 2018, bobotoh pun ingin semua komponen terbuka.
Berdasar informasi yang beredar, beberapa pemain Maung Bandung dituduh terlibat dalam pengaturan skor saat melawan PSMS Medan.
Supardi Nasir, Ardi Idrus, dan Eka Ramdhani dikabarkan menerima suap untuk pengaturan skor pada laga yang terlaksana Jumat (9/11/2018).
Menanggapi kabar tersebut, dirigen bobotoh, Yana Umar meminta Persib untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
Yana Umar berharap, masalah tersebut selesai sebelum Persib melakukan pertandingan Liga 1 2018 selanjutnya.
"Secara internal itu harus cepat-cepat diselesaikan jangan sampai sebelum pertandingan masih keruh, seharusnya jangan," ujar Yana.
"Jadi sebelum pertandingan, teh udah diberesin dulu ada apa, kenapa?" katanya dilansir BolaSport.com dari Persib Bandung.
Dirigen bobotoh itu meminta seluruh elemen Persib berdiskusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tim pelatih, pemain, juga manajemen diminta untuk saling terbuka dalam menyelesaikan masalah yang ada.
"Terus diskusi dong tim sama manajemen. Apa karena lawan PSMS Medan disalahkan beberapa pemain kan enggak bisa begitu, kan ini tim," ujar Yana Umar.
"Walaupun sejelek-jeleknya dua pemain ini (Ardi dan Supardi), kan bisa dicover tujuh pemainnya. Dari 10 yang main, yang jelek tiga, tujuh sisanya bisa cover. Kenapa kalau jelek tak dikeluarkan oleh (Mario) Gomez."
Kemudian dari pihak Maung Bandung, Manajer Persib Umuh Muchtar, menyangkal tuduhan suap terhadap Supardi Nasir, Ardi Idrus, dan Eka Ramdhani.
Umuh Muchtar pun menyayangkan keputusan untuk tidak membawa ketiga pemain itu pada laga melawan PSIS Semarang.
"Kabar itu biadab ya, menuduh Supardi dan teman-temannya kena suap. Itu yang paling saya sayangkan, sampai mereka enggak dibawa," kata Umuh Muchtar kepada BolaSport.com, Senin (19/11/2018).
Umuh menegaskan bahwa isu pengaturan skor merupakan fitnah yang tidak beralasan kepada pemain.
"Tidak benar itu, fitnah soal kabar tersebut. Mungkin saja yang menerima suap yang memfitnah mereka," ujar Umuh Muchtar.