Terindikasi Ajang Pemilihan Ballon d'Or Settingan dan Ada Pemilih Fiktif
Terindikasi bahwa ajang pemilihan pemain terbaik Ballon d'Or settingan, apalagi ada pemilih fiktif.
Editor: Hery Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Ajang penghargaan pemain sepak bola bergengsi, Ballon d'Or 2018 terindikasi settingan atau ada kebohongan dan ada pemilih fiktif.
Bek kiri Barcelona, Jordi Alba menyebut bahwa ajang Ballon d'Or 2018 adalah sebuah kebohongan.
Jordi Alba menyatakan bahwa seharusnya Lionel Messi-lah yang seharusnya memenangi gelar tersebut dan bukan Luka Modric.
"Ballon d'Or adalah sebuah kebohongan, Leo (Lionel Messi) adalah yang terbaik di dunia selama 12-14 tahun terakhir, dia yang terbaik sejauh ini," ucap Jordi Alba.
"Ada banyak tahun yang bagus untuk pemain yang tampil bagus dan layak mendapat pengakuan, tetapi penghargaan ini untuk pemain individu terbaik bukan karena memenangkan gelar bersama tim," ucap dia lagi.
Baca Juga: Mohamed Salah Banjir Pujian Meski Tolak Penghargaan Pemain Terbaik
Namun, siapa sangka prasangka Jordi Alba itu dapat menjadi sebuah kebenaran.
Pasalnya, terdapat salah satu bukti yang memperkuat dugaan ajang Ballon d'Or 2018 adalah rekasaya atau settingan.
Baca Juga: 2 Kakak Cristiano Ronaldo Mengamuk Lihat Luka Modric Angkat Ballon d'Or 2018
Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, bukti itu adalah munculnya kasus wartawan fiktif dari sebuah media yang disebut telah tutup. >>>BACA SELENGKAPNYA DI SINI>>>