PS Tira vs PSIM Yogyakarta: Pelatih PSIM Sayangkan Beberapa Keputusan Wasit yang Rugikan PSIM
PSIM Yogyakarta harus tersisih dari ajang Piala Indonesia usai takluk 2-0 dari PS Tira di babak 64 besar pada laga yang berakhir ricuh di Stadion Sult
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - PSIM Yogyakarta harus tersisih dari ajang Piala Indonesia usai takluk 2-0 dari PS Tira di babak 64 besar pada laga yang berakhir ricuh di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (11/12/2018).
Ada pun pada laga yang terhenti pada menit ke-80 tersebut, PS Tira unggul melalui dua yang dicetak oleh Herwin Tri Saputra (52') dan Pandi Lestaluhu (79').
Pelatih PSIM Yogyakarta, Bona Simanjuntak menyayangkan ulah oknum suporter yang merangsek masuk ke dalam lapangan sehingga membuat laga berakhir lantaran situasi tak lagi kondusif.
Namun, ia pun turut menyayangkan beberapa keputusan wasit di laga tersebut yang ia nilai cukup merugikan timnya di laga tersebut.
"Kami apresiasi pemain yang dengan persiapan singkat bisa mengimbangi PS Tira. Saya rasa penampilan mereka tidak buruk. Hanya sayang saya pikir ada beberapa keputusan wasit yang tidak tepat," ujar Bona Simanjuntak.
"Gol kedua saya pikir offside. Meski kecewa, namun seharusnya jangan sampai merugikan karena imbasnya pasti pada tim. Terus terang, kami tanpa dukungan suporter bukan apa-apa, mereka bagian dari tim. Harapannya, supaya suporter menyikapi hal seperti ini jangan sampai merugikan tim," imbuhnya.
Senada dengan sang pelatih, pemain PSIM Yogyakarta, Raymond Tauntu merasa wasit Maulana Nugraha asal Semarang banyak membuat keputusan yang berat sebelah.
"Saya sebagai pemain merasa ada keputusan wasit yang merugikan kami, walau kami tidak bermaksud mencari kesalahan," pungkasnya.