Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Koordinator SOS Akmal Marhali Yakin Polisi Bisa Usut Kasus Match Fixing di Persepakbolaan Indonesia

Polri telah membentuk satgas pemberantasan mafia sepak bola. Akmal Marhali berharap besar polisi bisa memecahkan darurat match fixing tersebut.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Sapto Nugroho
zoom-in Koordinator SOS Akmal Marhali Yakin Polisi Bisa Usut Kasus Match Fixing di Persepakbolaan Indonesia
FDSI News
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah membentuk satgas pemberantasan mafia sepak bola.

Bahkan, pekan lalu, tepatnya pada Jumat (21/12/2018), satgas tersebut telah memanggil lima orang untuk dimintai keterangan.

Satgas pengaturan skor memanggil Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, Manajer Madura FC, Januar Herwanto, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Berlinton Siahaan, Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Richard Sambera, dan Sekjen BOPI, Andreas Marbun.

Dari lima yang dipanggil, hanya Ratu Tisha Destria dan Berlinton Siahaan yang tidak bisa hadir.

Baca: Akmal Marhali Doakan Krisna Adi Darma Cepat Sembuh dan Bongkar Kasus Match Fixing

Bantuan kepolisian untuk memberantas mafia di persepakbolaan Indonesia pun bagaikan oase di tengah gurun pasir.

Banyak harapan yang datang kepada satgas tersebut, begitu juga seperti apa yang dikatakan oleh Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali.

BERITA TERKAIT

“Kami sangat berharap besar polisi bisa memecahkan darurat match fixing ini. Sekarang tinggal tugas PSSI, kan ada data dari Genius Sports, itu datanya bisa dikasih kepada Polisi. Masalahnya responsif atau tidak PSSI dengan satgas Polisi ini,” kata Akmal Marhali saat dihubungi Tribunnews, Senin (24/12/2018).

Baca: Soal Pengaturan Skor, Akmal Marhali: Hukuman PSMP Lucu, Kayak PNS Ambil Cuti Hamil

Sementara itu, Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada tim PS Mojokerto Putra (PSMP Mojokerto) yang dinilai terbukti melakukan match fixing pada laga kontra Aceh United dan Gresik United.

Bahkan, pemainnya, Krisna Adi Darma yang sengaja tak mengarahkan bola ke gawang Aceh United saat mengeksekusi tendangan penalti juga diduga terlibat match fixing

Krisna Adi Darma pun mendapat hukuman larangan beraktivitas selamanya di persepakbolaan Indonesia di bawah PSSI. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas