Tottenham vs Chelsea: Cerita Roman Abramovich yang Bisa Bikin Marah Pendukung Spurs
Roman Abramovich sempat bertemu dengan petinggi Tottenham Hotspur, namun justru beli Chelsea
Penulis: Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peta persaingan sepak bola Inggris, terutama di kota London, mungkin akan berbeda jika Roman Abramovich tidak membeli Chelsea pada 2003.
Kehebatan dan prestasi yang Chelsea raih sekarang mungkin tidak akan terjadi.
Apa yang dialami Chelsea justru bisa saja dialami oleh Tottenham Hotspur.
Sebelum membeli Chelsea pada 2003 Roman Abramovich memang memiliki keinginan memiliki sebuah klub sepak bola yang bermarkas di London, Ibu Kota Inggris.
Pebisnis kelap kakap asal Rusia itu menyewa bankir Swiss UBS untuk mencarikan klub yang tepat.
Dalam buku berjudul The Club, sebuah buku yang ditulis oleh dua penulis Wall Street Journal, Abramovich sempat bertemu dengan petinggi Tottenham Hotspur.
Pada pertemuan itu Abramovich membahas kemungkinan menginvestasikan uangnya ke klub yang berbasis di London Utara tersebut.
Pembicaraan bisnis itu kemudian batal karena hal sepele.
Setelah pertemuan itu Abramovich melintasi jalanan di kawasan Tottenham lalu memutuskan untuk tidak membeli Tottenham Hotspur.
"Ketika Mercedes yang dia tumpangi melewati Tottenham High Road, dia melihat ke luar dan berbicara dalam bahasa Rusia, 'Ini lebih buruk dari Omsk', sebuah daerah terdepan di Siberia, tempat kilang minyaknya berada," bunyi tulisan yang ada di The Club seperti dikutip dari Daily Star.
Terungkapnya perkataan Abramovich tersebut muncul hanya beberapa hari sebelum laga leg pertama babak semi-final Carabao Cup 2018/19 antara Tottenham Hotspur dan Chelsea di Wembley Stadium, London, Rabu (9/1) dini hari waktu Indonesia.
Komentar negatif Abramovich yang menyinggung kawasan Tottenham bisa jadi memicu kemarahan pendukung Tottenham Hotspur.
Membungkam Abramovich akan jadi harapan besar para pendukung Spurs.
Secara demografi Tottenham memiliki angka pengangguran tertinggi di kota London.
Angka pengangguran Tottenham secara umum berada di peringkat kedelapan di Britania Raya.
Angka kemiskinan di sana tergolong yang tertinggi di Inggris.
Kondisi di Tottenham kontradiktif dengan kondisi di Chelsea.
Chelsea, yang berada di bagian barat London, adalah kawasan kelas atas. Bisa dibilang kondisi demografi Tottenham dan Chelsea bak langit dan bumi.
Melihat Tottenham Hotspur bisa mengalahkan Chelsea akan mengangkat derajat para pendukung Spurs di depan Abramovich.
Ingat, sepak bola bukan sekadar mencetak gol lebih banyak dari lawan, tapi juga soal adu gengsi.
Roman Abramovich tidak akan jadi satu-satunya sasaran pendukung Tottenham Hotspur.
Mereka juga mengincar Eden Hazard, winger Chelsea.
Belum lama ini Eden Hazard melontarkan komentar negatif soal Tottenham Hotspur.
Hazard mengatakan Chelsea, termasuk para pemain, klub dan pendukung, tidak ingin melihat Tottenham Hotspur menjuarai Premier League.
Mauricio Pochettino, pelatih Tottenham Hotspur, mengkritisi pernyataan Hazard.
Pochettino menilai seorang pesepakbola profesional tidak patut memberikan opini seperti itu.
Tottenham Hotspur layak percaya diri mampu membungkam Roman Abramovich dan Eden Hazard.
The Lilywhites, julukan Tottenham Hotspur, selalu meraih kemenangan pada dua duel terakhir dengan The Blues.
Satu hal yang membanggakan adalah skuat asuhan Mauricio Pochettino selalu mencetak tiga gol ke gawang Chelsea pada setiap duel tersebut.
Harry Kane akan jadi tumpuan Spurs di lini depan untuk menjebol gawang Chelsea.
Namun demikian, Spurs tidak bergantung pada satu orang pemain.
Sebaliknya, Chelsea lebih bergantung pada satu pemain untuk mencetak gol, yaitu Eden Hazard.
Alvaro Morata, sang ujung tombak tim, kalah produktif mencetak gol dibandingkan Hazard pada musim ini.
Gol-gol Spurs bisa hadir dari pemain-pemain lain di lini kedua seperti Dele Alli, Christian Eriksen, Lucas Moura dan Son Heung-min.
Nama terakhir justru yang seharusnya menjadi teror bagi pertahanan Chelsea.
Penyerang asal Korea Selatan itu sedang berada dalam performa bagus.
Son Heung-min telah mencetak 12 gol dari 13 penampilan sejak menit awal terakhir untuk Spurs.
Pada laga nanti Son kemungkinan besar akan jadi tandem Harry Kane di lini depan.