Reaksi Keras Bobotoh Atas Perekrutan Srdjan Lopicic: Bikin Petisi Penolakan
Joe menganggap perekrutan Lopicic membuktikan tidak adanya ambisi manajemen dalam menyambut liga musim depan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Reaksi Keras Bobotoh Atas Perekrutan Srdjan Lopicic: Bikin Petisi Penolakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/salah-satu-ungkapan-kekecewaan-bobotoh.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan manajemen dan tim pelatih Persib Bandung untuk mendatangkan Srdjan Lopicic tampaknya menuai protes dari kalangan suporter.
Tak lama setelah diumumkan sebagai pemain anyar para Rabu (9/1/2019), suporter Persib Bandung langsung memberikan reaksi keras.
Salah satu ungkapan kekecewaan ini mereka luapkan lewat sebuah petisi berjudul "Tolak Lopicic" di laman change.org.
Awalnya, petisi ini muncul pada salah satu akun twitter Viking Frontline, @v_frontline_pc. Kemudian, setelah ditelusuri, petisi ini diciptakan oleh Joe Durban yang ditujukan kepada PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), perusahaan yang menaungi tim berjulukan Maung Bandung itu.
Dalam narasinya, Joe menganggap perekrutan Lopicic membuktikan tidak adanya ambisi manajemen dalam menyambut liga musim depan.
"Dengan direkrutnya Lopicic sebagai pemain Persib membuktikan dengan tidak adanya ambisi manajemen Persib untuk menyambut musim selanjutnya," tulis Joe.
Ia berpendapat, Lopicic sudah kehilangan sentuhan di usianya yang menginjak 35 tahun. Perekrutan Lopicic, kata dia, sangat menyedihkan jika dibandingkan pada aktivitas klub pesaing yang sangat agresif dalam bursa transfer pemain.
"Lopicic di dua klub sebelumnya dibuang dan jarang bermain bagus serta usia yang sudah 35 tahun. Klub sekaliber Persib mengambil pemain yang dibuang oleh klub lain, menyedihkan sangat menyedihkan dan jika Persib dihadapkan dengan Barito yang memiliki Evan Dimas, Madura yang punya Andik, Zulfiandi dan Zah Rahan (meskipun tua, tetapi terbukti oleh prestasi di Persipura dan Sriwijaya) susah dibayangkan," katanya.
![](https://assets-a1.bolasport.com/assets/new_uploaded/images/medium_09cfdfa15963caedf3e59d4d22062218.jpg)
Ia menjelaskan, manajemen tak bisa menyamakan kapasitas Radovic dengan Mario Gomez yang sukses memoles pemain muda semisal Ardi Idrus atau Ghozali Siregar.
Sebab, secara kualitas, Mario Gomez punya jam terbang lebih dari Radovic yang banyak berkarier sebagai pelatih di Montenegro.
"Gomez secara CV (Curriculum Vitae, red) pelatih yang ciamik dan cerdas, jangan disamakan dengan Radovic yang terakhir melatih OFK Grbalj, klub Montenegro dari kota kecil Radanovici, dan masih 'hijau' melatih di Indonesia."
"Dengan di PHP-nya bobotoh oleh manajemen Persib untuk musim depan tampaknya harus menurunkan ekspektasi dari 4 besar ke maksimal jangan degradasi," tuturnya.
Kondisi itu, lanjut Joe, mengingatkan sejarah lama saat Persib merekrut Leontin Chitescu pada tahun 2007 silam. Saat itu, Chitescu dinilai gagal menjawab keraguan suporter.
"Di paruh pertama Persib sangat ganas dengan lini belakang ada pilar kembar dan pas di fase kedua rekrut Chitescu."
"Sebelumnya, tidak pernah sekecewa ini, tapi untuk kali ini sangat kecewa sampai berujung putus asa, bagaimanapun tetap Persib!" tandasnya.
Sampai berita ini diturunkan, setidaknya adala 3.293 orang yang telah ikut menandatangani petisi tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.