Persija Jakarta Terancam tak Diperkuat Pemain Asing di Liga Champions Asia 2019
Persija Jakarta terancam tidak akan diperkuat oleh para pemain asing plus satu pemain lokalnya Ryuji Utomo ketika berlaga di babak play-off Liga Champ
Editor: Toni Bramantoro
![Persija Jakarta Terancam tak Diperkuat Pemain Asing di Liga Champions Asia 2019](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/direktur-persija-jakarta-gede-widiade-kamis-1712019.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta terancam tidak akan diperkuat oleh para pemain asing plus satu pemain lokalnya Ryuji Utomo ketika berlaga di babak play-off Liga Champions Asia 2019.
Terancamnya tidak bisa memainkan Ryuji Utomo dan para pemain asing itu karena sampai saat ini PSSI belum membuka jendela transfer pemain untuk kompetisi sepak bola Indonesia.
Terdekat, Persija Jakarta dijadwalkan akan melakoni pertandingan babak play-off Liga Champions Asia 2019 melawan Home United di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (5/2/2019).
Manajemen Persija Jakarta harus segera mendaftarkan 23 pemain untuk berlaga di kompetisi level tertinggi di Asia tersebut pada Senin (21/1/2019).
"Registrasi terakhir pendaftaran pemain untuk babak play off Liga Champions Asia 2019 itu pada 21 Januari 2019, sedangkan jendela transfer pemain sampai sekarang dari PSSI belum juga dibuka," kata Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, kepada awak media, Kamis (17/1/2019).
Gede Widiade memprediksi belum dibukanya jendela transfer pemain di persepakbolaan Indonesia dikarenakan kompetisi Liga 1 2019 belum jelas kapan digelar.
Diprediksi kick-off Liga 1 2019 baru akan digelar pada awal Mei mendatang atau setelah Pemilu 2019.
Manajemen Persija Jakarta pun langsung mengirimkan surat kepada PSSI agar bisa berkomunikasi kepada bagian Transfer Matching System (TMS) di FIFA untuk membuka jendela transfer pemain di Indonesia.
Setelah dibuka, nantinya Persija Jakarta bisa langsung mengurus International Transfer Certificate (ITC) demi bisa memainkan pemain asing serta Ryuji Utomo pada saat melawan Home United.
Perlu diketahui, TMS adalah sistem elektronik yang dirancang untuk memantau transfer internasional dan pendaftaran pemain profesional antara sosiasi dari dua negara yang berbeda.
TMS bertujuan melakukan transfer lebih cepat, mulus, dan yang paling penting lebih transparan.
Sementara, ITC menjadi persyaratan mutlak untuk pemain pendatang baru di sebuah kompetisi domestik.
Tanpa ITC, pemain dan klub bersangkutan bisa berujung pada gugatan, sebab mereka memainkan pemain yang tidak sah dan masih berurusan dengan mantan klub.
Fungsi ITC adalah sebagai tanda memutus kerja sama dengan klub lama dan memulai dengan klub baru.