Real Madrid Diisi Sebagian Pemain Muda Bikin Senang Santiago Solari
Lunturnya "tradisi" Real Madrid merekrut pemain megabintang tidak disesali Santiago Solari.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Lunturnya "tradisi" Real Madrid merekrut pemain megabintang tidak disesali Santiago Solari. Pelatih El Real itu bahkan senang dengan keberadaan pemain muda di skuatnya.
Real Madrid saat ini sudah meninggalkan ciri khasnya sebagai tim perekrut pemain berlabel megabintang.
Sejak mendatangkan James Rodriguez dari AS Monaco pada musim panas 2014, Real Madrid tak pernah lagi belanja jor-joran untuk mendapatkan pemain berstatus superstar.
Julukan Los Galacticos yang awalnya merujuk pada kumpulan pemain bintang nan mahal di skuat Real Madrid pun lama kelamaan semakin luntur.
Semuanya dimulai saat musim 2015-2016, ketika El Real baru saja menunjuk Rafael Benitez sebagai pelatih tim.
Kala itu Real Madrid mendatangkan enam pemain, tiga di antaranya tergolong belia, yaitu Mateo Kovacic (21 tahun), Jesus Vallejo (18), dan Marco Asensio (19).
Nyatanya kebijakan transfer manajemen Real Madrid untuk mendatangkan daun muda terus berlanjut hingga musim ini.
Teranyar, mereka mau mengeluarkan 17,3 juta euro (sekitar Rp278,5 miliar) agar Manchester City melepas gelandang 19 tahun berpaspor Spanyol, Brahim Diaz.
Menanggapi hal itu, Solari menilai bahwa El Real merupakan tempat yang tepat bagi pemain muda.
Ia memberi contoh pada Vinicius Junior (18 tahun) yang mulai bermain reguler di tim utama.
"Bakat akan tampak ketika Anda harus menunjukkannya," ujar Solari.
"[Namun] Anda juga harus memberikan penilaian yang tepat. Ia [Vinicius] datang ke sini pada usia 18 tahun karena memang pantas," katanya menambahkan.
Walau begitu, pria 42 tahun tersebut tidak serta merta menyingkirkan peran para pemain senior.
Solari menyebut pemain senior juga berperan sebagai pembentuk struktur dasar sebuah tim.