Namanya Dimunculkan Jadi Ketua Umum, Cak Imin Bawa Misi Revolusi Total di Tubuh PSSI
Cak Imin dan Syafruddin dimunculkan untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pasca-pengunduran diri Edy Rahmayadi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah pengusaha Erick Thohir, kini nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sekaligus Ketua Dewan Pembina Persija Jakarta, Syafruddin, dimunculkan untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pasca-pengunduran diri Edy Rahmayadi.
Nama dan foto keduanya juga beredar di dunia maya sebagai tokoh yang cocok menjadi Ketua Umum PSSI.
Gayung bersambut, Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, menyatakan siap memimpin PSSI.
Bahkan, ia membawa misi untuk melakukan revolusi total di dalam tubuh PSSI, termasuk merombak struktur kepengurusan, jika terpilih.
"Total revolusi PSSI, kita seleksi dan revitalisasi semua, yang positif kita teruskan, yang negatif kita tinggalkan," ujarnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan cukup banyak masalah yang ada di dalam PSSI yang harus segera dibenahi.
Di antaranya, transparansi hingga pengelolaan, pembinaan hingga pembiayaan klub-klub sepak bola profesional.
"Kita bisa contoh klub di berbagai negara. Begini, menyambungkan daerah sepakbola di kampung-kampung menjadi energi kekuatan nasional yang melahirkan pemain nasional yang tangguh. Itu saja filosofinya," katanya.
Muhaimin mengaku banyak rekan-rekannya yang menanyakan kesiapannya dan mendukungnya menjadi Ketua Umum PSSI.
Rekan-rekannya itu menyampaikan keprihatinan atas sepakbola tanah air dan organisasi PSSI selama puluhan tahun. Dan mereka menilai dirinya layak memimpin PSSI karena pengalamannya.
Baca: Dukungan dan Rasa Sayang Doddy Sudrajat Tak Berubah Meski Vanessa Angel Putrinya Kini Jadi Tersangka
"Semula kaget, kok saya diminta. Itu saya kira hanya bercanda, ternyata mereka mempertimbangkan dua hal. Pertama, pengalaman saya di legislatif, pengalaman saya di eksekutif, dan pengalaman saya dengan berbagai kalangan swasta," aku Muhaimin.
Meski begitu, Muhaimin tidak menyebut siapa teman-temannya yang mendorongnya menjadi Ketum PSSI.
Ia menyadari dirinya bakal terkendala dengan syarat menjadi Ketua Umum PSSI, seperti mendapat dukungan dari para pemegang hak suara dalam kongres, seperti pemilik klub.
Namun, menurutnya peraturan syarat tersebut bersifat tidak mutlak.