Hal-Hal yang Disesalkan Djadjang Nurdjaman Saat Persebaya Takluk 0-2 dari Arema FC di Final
Faktor kekalahan Persebaya dari Arema FC disampaikan pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman. Apa saja?
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Persebaya Surabaya takluk 0-2 dari Arema FC pada Leg 2 final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019) malam.
Kekalahan tersebut sekaligus memupus harapan tim berjuluk Bajul Ijo tersebut meraih gelar juara Piala Presiden musim ini karena pada laga leg 1 saat bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya ditahan imbang 2-2 Arema FC.
Faktor kekalahan Persebaya dari Arema FC disampaikan pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, salah satu faktornya adalah tidak maksimalnya memanfaatkan sejumlah peluang yang didapat menjadi gol.
Sebab, pada laga ini, khususnya babak pertama, Persebaya Surabaya mendapat banyak peluang, namun belum berbuah gol.
“Kami tidak bisa menampilkan permainan terbaik hari ini. Pertandingan cukup berimbang, awal babak kami banyak ciptakan peluang, sampai empat barang kali, tapi tidak ada satupun menjadi gol. Itu yang kami sesalkan,” terang Djanur usai laga.
Terlebih, kurang baiknya performa timnya terjadi pada laga yang sangat penting lawan tim rival.
“Cuma sayangnya kekalahan ini diderita pada pertandingan menentukan, pertandingan yang sangat diinginkan untuk memenangkan pertandingan. Itu barangkali satu penyesalan bagi kami,” tambah pelatih 55 tahun tersebut.
Meski gagal. Namun, pelatih asal Majalengka itu mengapresiasi perjuangan Ruben Sanadi dkk.
“Tapi apapun, pemain kami sudah menunjukkan kesiapannya menghadapi Piala Presiden kali ini. Sekaligus sebagai persiapan menatap Liga 1 tahun 2019,” tambah mantan pelatih Persib dan PSMS Medan tersebut.
Baca: Link Live Streaming Semifinal Singapore Open 2019, Marcus/Kevin Siap Rebut Tiket Final
Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Persebaya Surabaya sepanjang gelaran Piala Presiden 2019.
Sebab, dari tujuh laga yang sudah dialui sejauh ini hingga Leg 1 final.
Dua laga berakhir imbang, lima laga lain berhasil dimenangkan. Termasuk tumbangkan tim-tim besar seperti Persib Bandung, Tira Persikabo, dan Madura United.
“Dengan kakalahan ini, kami praktis hanya menjadi nomor dua, dan ini menjadi satu-satunya kekalahan di Piala Presiden,” tambah Djanur.
Tidak berlebihan. Djanur juga akui, kekalahan skuatnya tidak lepas dari performa apik Arema FC yang terus profregresif sejak babak delapan besar.