Pendepakan Srdjan Lopicic dari Persib, Keinginan Miljan Radovic atau Manajemen?
Belum ada alasan yang cukup jelas dari manajemen Persib kenapa akhirnya gelandang berusia 35 tahun itu harus angkat kaki dari skuat Maung Bandung.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Masalah di sini, ada masalah apapun selalu mereka teriak Lopi out, kemarin saya tidak main, Lopi out, saya minum kopi sama istri Lopi out, lucu. Padahal setiap kali saya main, Persib tidak pernah kalah. Dua kali main lawan Arema dan dua kali lawan Persiwa Wamena.
Tapi di media sosial selalu seperti itu, bukan semua Bobotoh, tapi satu kelompok saja, terima kasih juga ada Bobotoh yang dukung saya. Di Batam ada banyak Bobotoh, tapi saya tidak ada masalah apa-apa, mereka dukung saya, mereka bilang jangan dengarkan di Bototoh.
Tapi di sosial media seperti mencari masalah. Ini bukan masalah kualitas, karena dari awal saya tidak diberikan kesempatan untuk menunjukan kualitas, menurut saya.
Apakah anda merasa manajemen juga tak mendukung anda di Persib?
Lebih bagus itu tanya sama manajemen, saya tidak bisa bicara ini. Kontrak saya satu musim hingga 31 Desember, tapi kita sudah cari jalan terbaik.
Siapa yang pertama kali menginformasikan kalau anda tak akan di tim lagi? Kapan? apa alasannya?
Pak Teddy, saya ketemu dia di Jakarta sekiar tujuh hari yang lalu. Dia orang baik, oke saya bilang itu keputusan dari pelatih atau manajemen, tidak apa-apa, kalau itu terbaik untuk tim saya hormati.
Manajemen juga kasihan kalau ada pemain yang terus diteror selama empat bulan, tapi saya tidak peduli saya kerja keras, tapi kasihan istri, saya kasihan keluarga saya di Montenegro, bagaimana bisa mereka mengancam saya dan keluarga saya di Instagram. Tapi saya tahu itu anak-anak, saya tidak peduli. Beda dengan istri saya, dia tidak bisa seperti itu.
Bagaimana Istri dan keluarga anda?
Ya, istri saya mengerti. Saya juga sedikit kecewa karena banyak orang yang menyerang istri saya ke media sosial Instagram, mereka bilang kasar dan mengancam keluarga saya. Tapi ketika saya lihat akun (media sosial) mereka, itu anak-anak, remaja usia belasan tahun.
Tapi ada juga yang mendukung saya, katanya jangan dengarkan Bobotoh memang seperti itu yang mengerti sepakbola pasti akan mendukung kamu. Saya sudah delapan tahun bermain di sini dan saya tidak main di tim kecil, saya pernah bermain di tim-tim besar, saya bukan anonimus di sini.
Separah apa teror suporter ke keluarga anda?
Mereka bilang akan membunuh saya dan kata-kata kasar lain, tapi saya tidak peduli, berbeda dengan istri saya dia perempuan.
Sekarang, apa rencana anda? apakah akan cari tim lain di indonesia?
Sekarang saya di sini sebentar, memang waktu mepet tranfer window kalau tidak salah sampai 9 Mei, memang banyak tim sudah komplit tapi saya masih tunggu karena Malaysia juga sudah buka transfer window, kalau bisa saya akan main kalau tidak saya akan pulang untuk me-refresh diri saya. Terima kasih buat semua Bobotoh yang sudah mendukung saya selama ini. (*)