Persib Bandung Kini Punya Tim Satelit di Liga 2: Ogah Disebut Mencontek Tim-Tim Eropa
Sistem ini dilakoni klub-klub Eropa/ Sebut saja Barcelona dengan Barcelona B, atau Real Madrid dengan Real Madrid Castilla di Divisi Segunda B.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung kini memiliki tim satelit yang akan berkompetisi di Liga 2.
Tim ini nantinya akan diisi oleh para pemain muda dan tim utama yang mencari menit bermain.
Sistem seperti ini sebetulnya sudah diterapkan oleh tim-tim yang berada di Eropa.
Sebut saja Barcelona dengan Barcelona B, atau Real Madrid dengan Real Madrid Castilla di Divisi Segunda B.
Kedua klub besar Liga Spanyol itu berkompetisi di kasta kedua yang diisi oleh para pemain muda hasil binaan sendiri.
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menolak jika timnya meniru apa yang dilakukan tim-tim Eropa.
Menurutnya, memiliki tim B untuk berkompetisi merupakan sebuah keharusan bagi klub profesional.
"Saya tidak berpikir Persib Bandung mengikuti suatu klub, ini adalah sebuah sistem. Klub kerja sama dengan klub lain untuk bisa mengambil talenta muda terbaiknya yang belum siap di liga," ujar Robert Rene Alberts setelah memimpin latihan di Inspire Arena, Lembang, Senin (10/6/2019).
Dia menyontohkan bagaimana Ajax Amsterdam yang merupakan kontestan Liga Belanda memiliki kerja sama dengan klub lain untuk membina pemain.
"Tidak hanya di Inggris, Ajax juga bekerja sama dengan tim lain, ketika pemain sudah berkembang dengan baik, dia akan kembali ke timnya. Persib Bandung sudah membangun hal itu," katanya.
Pelatih asal Belanda ini menambahkan bahwa apa yang dilakukan tim-tim Eropa tidak langsung bisa diterapkan di Indonesia.
Banyak perbedaan yang membuat harus adanya adaptasi agar bisa berjalan dengan baik.
"Dalam situasi ini kita tidak bisa mengkopi dengan negara lain karena kondisi di Indonesia ini unik, jadi kita berkembang sesuai sistem kita, tapi kita juga terus melihat bagaimana klub lain di negara lain, karena banyak klub di Inggris, atau negara lain yang melakukan hal serupa, jadi bukan mengkopi karena sistem disini berbeda," ucapnya.