Setahun sebelumnya, kedua negara bermain imbang tanpa skor saat berlaga di Tokyo, Jepang.

Disisi lain, Jepang berpotensi untuk membuat kejutan pada turnamen ini. Tim asuhan Hajime Moriyasu memiliki skuat dengan rata-rata usia 22 tahun, dilansir Tribunnews dari situs resmi Copa America.

Runner-up Piala Asia 2019 ini juga akan diperkuat pemain dengan julukan 'Messi Jepang', Takefusa Kubo yang baru menandatangani kontrak dengan Real Madrid, dilansir Tribunnews dari situs whoscored.com.

Baca: Setelah 11 Laga, Kutukan Edinson Cavani di Copa America Akhirnya Usai

Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu menilai anak asuhnya akan mendapat banyak pelajaran dari turnamen ini.

"Kami akan menghadapi beberapa pemain terbaik dunia. Banyak yang perlu kami pelajari dan dapatkan dari kompetisi ini (Copa America 2019)," ucap Moriyasu.

Sementara sang juara bertahan, Chile, yang dihuni oleh beberapa nama top Eropa, seperti Alexis Sanchez dan Arturo Vidal mengemban tugas berat untuk dapat memenangkan laga nanti.

Sang pelatih Chile saat ini, Reinaldo Rueda menilai, sepakbola budaya Timur memiliki ciri khas tersendiri.

"Mereka adalah lawan dengan perkembangan budaya sepak bola yang begitu hebat.

"Budaya Timur itu memiliki dua faktor mendasar, yaitu rasa hormat dan disiplin," ujar Reinaldo Rueda.

Reinaldo Rueda kemungkinan akan mengandalkan dua pemain di atas serta Muaricio Isla yang memiliki pengalaman lebih di ajang International.

Pemain belakang sperti, Muaricio Isla, Gary Medel, dan Jean Beausejour telah mencapai 100 caps bersama timnas Chile.

Baca: Mengapa Jepang dan Qatar Bisa Mengikuti Copa America 2019? Ini Penjelasannya

(Tribunnews.com/Chrysnha, Sina)