Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Timo Scheunemann Ingatkan Pesepakbola Muda Indonesia Juga Pentingkan Sekolah

Mantan pelatih Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann menyinggung budaya anak Indonesia yang terkadang selalu mengutamakan bakat di luar akademik

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Timo Scheunemann Ingatkan Pesepakbola Muda Indonesia Juga Pentingkan Sekolah
tribunnews.com/abdul majid
Timo Scheunemann saat diwawancarai di The Lodge at Jagorawi Golf and Country Club, Bogor, Minggu (30/6/2019). Tribunnews/Abdul Majid 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Mantan pelatih Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann menyinggung budaya anak Indonesia yang terkadang selalu mengutamakan bakat di luar akademik dibanding akademik itu sendiri.

Padahal, menurutnya, hal itu harusnya berjalan secara bersamaan. Ia pun membagi  pengalaman pribadi yang ternyata masa depannya tertolong karena ia juga fokus sekolah meski kala itu jadi pemain bola.




Tak hanya itu, ia juga punya plan B setelah tak lagi menjadi pesepakbola profesional.

“Bermimpi secara terencana maunya harus jalan, dan bermipmi secara rasional harus ada Plan B karena saya bicara dari pengamalam diri sendiri. Saya umur 25 tahun cedera lutut. Sehingga tidak bisa lagi main jadi pesepakbola profesional, kemudian saya jadi guru dan saya tidak mungkin jadi guru kalau tidak kuliah. Saya kuliah juga karena dapat beasiswa dari kemampuan saya bermain bola,” cerita coach Timo dihadapan para pemain Tim LKG-SKF Indonesia di The Lodge at Jagorawi Golf and Country Club, Bogor, Minggu (30/6/2019).

“Kemudian sekarang saya menulis untuk super soccer tiap minggu. Itu penggabungan dari pengetahun bola dengan ilmu yang saya dapatkan di sekolah formal,” sambungnya.

Bahkan, pria kelahiran Kediri 45 tahun silam itu menganalogikan sekolah dan bakat salah satunya sepakbola seperti jalur kereta api.

BERITA TERKAIT

Sementara itu, orang tua juga harus mendukung serta mengingatkan anaknya untuk tetap berada di koridor yang benar.

“Kalau ditanya mana yang lebih penting sekolah atau kembangkan bakat? Saya bilang sama, seperti rel kereta api. Sejalan, bukan sekolah di bawah sepakbola atau sepakbola di bawah sekolah,”

“Kalau bakatnya senang di bola dukung, di gamelang dukung, suka gitar dukung, itu kan tugas orang tua harus mendukung. Karena balik lagi, manusia hanya bisa berusaha sedangkan Tuhan yang menentukan, kan seperti itu,” pesannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas