Seputar Kekalahan Beruntun PSIM Yogyakarta: Tagar #VladoOut Menggema, Manajemen Pasang Badan
Ketika sorotan tajam tengah mengarah pada permainan Laskar Mataram, CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto, malah terkesan pasang badan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta mengalami dua kekalahan beruntun pada dua laga terakhirnya di Liga 2 musim 2019.
Setelah kalah dari Mitra Kukar pekan lalu, Laskar Mataram kembali harus menelan pil pahit seusai dikalahkan Persik Kediri di kandang sendiri, Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Senin (1/7/2019).
Praktis, pembenahan pun harus segera dilakukan, bila Cristian Gonzales benar-benar berhasrat merebut satu tiket promosi menuju Liga 1 pada akhir musim nanti.
Meski baru menapak awal kompetisi, para suporter layak gerah dengan kondisi klub kebanggaannya saat ini.
Bagaimana tidak, kekalahan dalam partai kandang perdana, kala menjamu Persik Kediri, Senin (1/7/2019) kemarin, wajib jadi alarm PSIM Yogyakarta.
Tagar #VladoOut digemakan oleh fans PSIM Yogyakarta melalui media sosial twitter, bahkan masuk dalam jajaran trending topics, beberapa saat setelah laga melawan Persik.
Mereka berharap, head coach Vladimir Vujovic segera dilengserkan dari singgasana kepelatihan.
Menariknya, ketika sorotan tajam tengah mengarah pada permainan Laskar Mataram, CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto, malah terkesan pasang badan.
Ia berdalih, kekalahan dari Persik kemarin disebabkan oleh intervensinya terhadap racikan taktik pelatih.
"Saya minta maaf, sedikit banyak saya ikut bersalah, karena meminta Vlado untuk bermain keluar dari pola yang biasa dia anut," katanya, melalui akun instagram resmi klub @psimjogja_official, Senin (1/7/2019) malam.
"Saya minta menyerang full, mencoba memuaskan penonton, sementara Vlado selalu bilang untuk target ke Liga 1 tidak perlu main cantik, yang penting menang dan nanti di Liga 1 saja kita baru bermain cantik. Tapi, saya tetap minta dia, suruh mencoba dan kita kalah," imbuh pengusaha asal Semarang tersebut.
Bila mengamati lebih jauh pertandingan lawan Persik, rasanya tak ada perubahan signifikan, dimana strategi khas Vlado masih begitu kental.
Praktis, cukup mengherankan ketika CEO berujar demikian, karena permainan PSIM pun sangat jauh dari kata cantik.
Vlado sama sekali tidak punya inisiatif untuk memegang kendali permainan.
Aliran bola lewat umpan-umpan panjang, tanpa ada build up dari bawah, terus diandalkan walau tidak efektif.
Pelatih rasanya sedikit kesulitan meracik, sekaligus memadukan deretan pemain berlabel bintang di dalam timnya.
Namun, juru taktik asal Montenegro itu malah menyalahkan pemainnya, karena menganggap mereka melakukan banyak blunder di atas lapangan.
"Saya tidak bisa menjelaskan, begitu banyaknya kesalahan yang pemain lakukan," ucap Vlado seusai laga.
Masih ada waktu dua pekan baginya, untuk perbaiki performa PSIM, menjelang pertandingan home ke dua kontra PSBS Biak, Minggu (14/7/2019) mendatang.Ia pun sudah berjanji, bakal melakukan evaluasi besar-besaran.
Tetapi, andai kembali gagal, pintu keluar dari Yogyakarta rasanya terbuka lebar.
"Kita punya waktu dua minggu sebelum pertandingan berikutnya, kita akan evaluasi semua. Kita harus bicara dengan seluruh pemain, untuk lebih disiplin dalam setiap pertandingan," pungkas eks pemain Persib Bandung tersebut. (*)