Analisis Melayangnya Kemenangan Kandang Persebaya: Terbawa Permainan Barito Putera
sulitnya menembus pertahanan lawan, disampaikan pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, karena skuatnya terbawa tempo permainan lawan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Persebaya bermain imbang 2-2 dari Barito Putera, laga tunda pekan keempat Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/7/2019) sore.
Sempat tertinggal lewat gol Rafael Silva menit 70, imbang 1-1 lewat gol Damian Lizio menit 79, berbalik unggul 1-2 lewat gol Manuchehr Jalilov, sebelum akhirnya imbang 2-2 lewat gol Rafael Silva menit 90.
Meski berakhir 2-2. Empat gol yang tersaji di laga ini semuanya tercipta di 20 menit akhir laga.
Tentang sulitnya menembus pertahanan lawan, disampaikan pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, karena skuatnya terbawa tempo permainan lawan.
Hasilnya, gelandang lincah Barito Putera, Evan Dimas menjadi jendral di lini tengah.
“Kami akui, terutama di babak pertama, ritme diatur sama mereka (Barito). Evan Dimas bisa mengatur ritme dari permainan mereka, mereka turunkan tempo,” terang Djanur usai laga.
“Sementara kami inginnya tempo cukup tinggi, tapi mereka turunkan, sehingga terbawa arus,” tambah pelatih asal Jawa Barat tersebut.
Ditambahkan Djanur, masuki babak kedua dia mulai memutar otak, dan lakukan sejumlah perubahan.
Hasilnya, Ruben Sanadi memegang kendali permainan dengan ciptakan banyak peluang.
“Di babak kedua ada perubahan, setelah kasih masukan di kamar ganti, lebih menekan, banyak sekali ciptakan peluang, tapi hanya dua yang menjadi gol,” kata Djanur.
Kurang Fokus, Imbang Serasa Kalah
Hasil imbang ini menjadi yang ketiga bagi Persebaya dari total lima laga kandang.
Meski imbang, Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman (Djanur), menyebut hasil itu seperti kalah.
“Imbang di kandang, rasanya seperti kalah. Kami minta maaf kepada Bonek-Bonita dan semua pecinta Persebaya. Kami sangat ingin meraih tiga poin tapi tidak kesampaian,” kata Djanur seusai laga.