Ada salah satu hal yang jadi perbaikan PSS sebelum melawan PSIS.
Pelatih Seto Nurdiyantoro mempertajam penyelesaian akhir untuk menciptakan gol.

"Dalam latihan pemain sudah diberi materi menciptakan peluang yang berjalan baik saat melawan Persebaya, namun masih belum maksimal. Kami inginnya nanti ya banyak peluang dan juga gol yang tercipta," kata Seto,dikutip Tribunnews dari laman resmi Liga 1.

Selain itu, pelatih berusia 45 tahun tersebut juga menekankan beberapa pembenahan lain.

Salah satunya berkait banyaknya kesalahan yang dilakukan individu pemain, terutama di lini belakang.

Para defender disebutnya masih sering blunder yang berujung terciptanya peluang dari lawan.
Untuk itu, fokus dan konsentrasi ditekankan Seto untuk para pemain belakangnya.

"Namun hanya sebatas mengingatkan ke pemain saja agar kesalahan yang masih terjadi bisa diminimalisir,"
"Mudah-mudahan kemenangan lawan Persebaya membuat motivasi pemain semakin baik," ucap mantan striker Timnas Indonesia.

Di kubu PSIS Semarang, menghadapi tim sekelas PSS Sleman, mereka juga berbenah.

Laskar Mahesa Jenar masih belum bisa menunjukkan permainan yang konsisten sejauh ini.

Pelatih PSIS, Jafri Sastra jelang laga mengatakan sudah melakukan perbaikan kelemahan usai timnya ditekuk Borneo FC dengan skor 0-2 pada 10 Juli kemarin.

Dirinya memiliki waktu efektif empat hari dan dirasa sukses mengembalikan peforma skuat selama latihan berlangsung.

Faktor kesuksesan itu disebut juga, berkat kembalinya beberapa pemain yang sembuh dari cedera dan sakit.
Plus pemain yang menyelesaikan hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu.

Seperti mulai fitnya bomber tim, Hari Nur Yulianto serta gelandang tim nasional Indonesia, Arthur Bonai yang sembuh dari cedera.

Jafri juga kembali bisa memainkan Safrudin Tahar dan Fredyan Wahyu di dua sisi bek sayap.

"Kami manfaatkan waktu sepulang dari kandang Borneo FC secara baik," ujar Jafri Sastra dikutip Tribunnews dari laman resmi klub