Kronologi Kerusuhan Indonesia vs Malaysia, Kecewa Dengan Kekalahan, Mahalnya Tiket Tak Sebanding
Digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), kekalahan Indonesia 2-3 atas Malaysia harus diwarnai kerusuhan oleh oknum suporter.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Kronologi Kerusuhan Indonesia vs Malaysia, Kecewa Dengan Kekalahan, Mahalnya Tiket Tak Sebanding dengan Prestasi
TRIBUNNEWS.COM - Tim Nasional (Timnas) Indonesia harus rela menelan kekalahan 2-3 dari Malaysia di laga pembuka Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia grup G.
Digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karmo (SUGBK), kekalahan Indonesia atas Malaysia harus diwarnai kerusuhan oleh oknum suporter.
Sekelompok oknum suporter Indonesia membuat keributan ketika laga berjalan dengan menyerang suporter timnas Malaysia.
Saat laga Indonesia vs Malaysia memasuki sekitar menit ke-70, oknum suporter tuan rumah dari tribune selatan turun ke lapangan dan mencoba menyerang suporter Malaysia yang menempati tribune sisi barat daya.
Mengutip Bolasports, sejumlah oknum supoter menaiki pembatas tribune dan turun mencoba menuju tribune fans Malaysia.
Ada pula pelemparan smoke bomb, botol-botol, dan berbagai benda lainnya yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab bahkan hingga menyebabkan satu orang suporter Malaysia harus ditandu untuk mendapat perawatan.
Setelah sempat mereda dan laga selesai, kerusuhan ternyata berlanjut ke luar stadion.
Baca: Klasemen dan Jadwal Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia Tanpa Poin, Thailand Lawan Kedua
Baca: Fakta Rusuh Indonesia vs Malaysia, Keluhakan Harga Tiket hingga Suporter Malaysia Dikawal ke Bandara
Seusai wasit meniup peluit tanda akhir pertandingan, oknum suporter Indonesia mulai bertingkah beringas, botol, bambu, dan benda-benda lainnya mulai mengarah ke suporter Malaysia.
Para suporter Malaysia terlihat kocar-kacir hingga mereka berlari ke arah VVIP.
Petugas Polri dan TNI pun terus memberikan keamanan kepada suporter Malaysia.
Namun, kekecewaan dari oknum suporter Indonesia kembali mereka luapkan, kali ini di depan pintu VVIP Barat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid, awalnya mereka hanya meneriakan tentang payahnya skuat Timnas Indonesia yang takluk dari Malaysia.
“Tiket mahal prestasi melempem,” teriak salah seorang suporter.
“Kembalikan Garuda kami, kami rindu Garuda yang dulu,” nyanyi para suporter.
Kekecewaan yang berawal dengan protes biasa saja tiba-tiba menjadi anarkis, sekerumunan oknum suporter mulai melempar botol minuman ke arah pintu VVIP.
Situasi semakin parah saat sekelompok suporter melihat polisi mulai bergerak maju, namun massa semakin beringas.
Kondisi semakin membaik saat salah seorang petugas berbicara dengan pengeras suara.
“Jangan seperti ini. Ayo ini pertandingan internasional, kita harus terima kekalahan. Masih ada pertandingan-pertandingan selanjutnya,” ujarnya.
Pasca kerusuhan, terlihat jelas batu, kayu, botol air mineral berserakam di area VVIP.
Akibat dari kericuhan tersebut, suporeter dari Malaysia sempat terkurung di dalam stadion dan kesulitan untuk keluar.
Awalnya sejumlah penonton yang melakukan protes di depan pintu masuk tribune VIP SUGBK.
Kemudian konsentrasi massa bertambah banyak dan mengakibatkan banyak batu berhamburan di jalanan depan pintu VIP akibat kerusuhan tersebut.
Satuan petugas keamanan lalu berjaga-jaga melakukan tindakan preventif di depan pintu masuk VIP Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Baca: 3 Fakta Seusai Indonesia vs Malaysia, Kalah di Kandang Setelah 15 Tahun,Pemain Naturalisasi Bersinar
Pihak kepolisian memastikan akan mengawal suporter Malaysia hingga sampai Bandara Soekarno-Hatta.
Sebagaimana dilaporkan Kompas.com, hal tersebut dikatakan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Albert Teddy Benhard Sianipar seusai terjadinya kerusuhan.
"Setelah itu mereka akan kita kawal pulang nantinya, dan langsung kembali ke bandara," katanya saat ditemui di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019).
Akibat kericuhan tersebut, mengakibatkan suporter Malaysia sempat kesulitan keluar dari SUGBK hingga harus mendapat kawalan dari kepolisian.
Satu orang diamankan oleh pihak kepolisian saat kericuhan di dalam stadion.
Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Albert Teddy Benhard Sianipar mengatakan, orang tersebut ditangkap di tribun penonton.
"(Diamankan) karena dia melempar," kata Albert.
(Tribunnews.com/Tio/AbdulMajid/Kompas.com)