Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Cerita Kebiasaan Timnas U-16 Indonesia Bersalawat dalam Bus Sebelum Bertanding

Rasa kagum Hariono terhadap pemain timnas U-16 Indonesia semakin bertambah ketika melihat kebiasaan para pemain.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cerita Kebiasaan Timnas U-16 Indonesia Bersalawat dalam Bus Sebelum Bertanding
PSSI.ORG
Skuat timnas U-16 Indonesia yang tampil di Kualifikasi Piala Asia U-16 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Sopir bus timnas Indonesia, Hariono, mengaku kagum pada kebiasan timnas U-16 Indonesia sebelum berlaga dalam sebuah pertandingan.

Hariono, pria kelahiran Temanggung 16 Desember 1969, menjadi supir bus untuk ofisial timnas Indonesia, baik level usia mau pun senior hingga timnas putri.

Ia dipercaya untuk menemani perjalanan para pemain ke bandara, hotel, dan stadion, tak terkecuali mengantarkan timnas U-16 Indonesia.

Hariono pertama kali bertugas sebagai sopir bus ofisial timnas Indonesia pada 2018 lalu.

Bergabung dan menemani perjalanan timnas Indonesia, Hariono menceritakan pengalamannya dalam kesempatan wawancara bersama Tribun Bogor, Jumat (4//10/2019).

Baca: Kebijakan Presiden Joko Widodo di Kalimantan Timur, Membuat Ribuan Warga Luar Pindah ke Balikpapan

Baca: Hasil Free Practice 2 MotoGP Thailand 2019: Pebalap Yamaha Isi Tiga Besar Kecuali Valentino Rossi

Baca: Kejutan Besar Terjadi di Indonesia Masters, Lantai Licin Hingga Bola Susah Diatur

Baca: Untung-Rugi Penundaan Laga Persib Vs Arema

Baca: Jadwal Timnas Indonesia vs Uni Emirat Arab: Siaran Langsung TVRI, Rotasi Besar Ala Simon McMenemy

Pada kesempatan wawancara itu, Hariono mengungkapkan tugas pertamanya sebagai sopir timnas Indonesia.

Kala itu, ia langsung ditugaskan untuk mengantar timnas Indonesia senior melakukan pemusatan latihan di Bali guna mempersiapkan Asian Games 2018.

Berita Rekomendasi

Hariono sendiri mengaku senang dan bangga bisa merasakan setiap perjuangan yang dilalui timnas Indonesia.

Ia merasa lebih percaya diri menemani timnas Indonesia apalagi jika skuat Garuda meraih kemenangan dalam suatu pertandingan.

"Sukanya itu adalah ketika saat ada pertandingan dan timnas menang, itu saya ikut merasa bangga. Sudah gitu antusias masyarakat terhadap timnas cukup besar. Itu kami merasa bangga dan percaya diri bisa mendampingi bintang lapangan hijau," ujar Hariono menambahkan.

Bagi Hariono, menjadi sopir bus timnas Indonesia membuat dirinya merasakan beragam momen yang cukup mengesankan.

Salah satu peristiwa dikenang Hariono adalah ketika mendampingi perjalanan timnas U-16 Indonesia.

Pria berusia 50 tahun ini merasa bahwa suasana di dalam timnas U-16 Indonesia sangat kekeluargaan dan para pemainnya bersikap rendah hati.

"Momen paling berkesan itu adalah ketika membawa timnas U-16 Indonesia. Walaupun usia mereka muda dan menjadi pemain bintang, tapi mereka itu sangat humor dan saling menghargai sesama crew," ungkap Hariono.

Rasa kagum Hariono terhadap pemain timnas U-16 Indonesia semakin bertambah ketika melihat kebiasaan para pemain.

Dikatakan Hariono bahwa skuat Garuda Asia itu rajin melantunkan salawat di dalam bus.

"Saya kagum dengan mereka. Ketika di dalam bus ingin berangkat ke stadion, mereka itu baca salawat di dalam bus. Anak-anak itu ceria sehingga membuat saya terkesan," ujar Hariono.

Baca: Kondisi Marc Marquez yang Dibawa ke Rumah Sakit Seusai Crash di FP 1 MotoGP Thailand

Baca: Hasil Free Practice 2 MotoGP Thailand 2019: Pebalap Yamaha Isi Tiga Besar Kecuali Valentino Rossi

Baca: Kejutan Besar Terjadi di Indonesia Masters, Lantai Licin Hingga Bola Susah Diatur

Baca: Untung-Rugi Penundaan Laga Persib Vs Arema

Baca: Jadwal Timnas Indonesia vs Uni Emirat Arab: Siaran Langsung TVRI, Rotasi Besar Ala Simon McMenemy

Sopir bus timnas U-16 Indonesia, Hariono.
YUDISTIRA WANNE/TRIBUN BOGOR
Sopir bus timnas U-16 Indonesia, Hariono.

Meski demikian, Hariono tak lepas dari momen duka selama melaksanakan tugasnya sebagai sopir bus tim nasional.

Ia menyebut kisah duka itu terjadi ketika menemani timnas Indonesia untuk pemusatan latihan di wilayah Jabodetabek.

"Untuk masalah duka itu ketika timnas melakukan pemusatan latihan di Jabodetabek seperti ini. Kadang kami tidur di bus. Kebetulan kalau hotelnya dekat rumah makan enak, kami bisa makan. Tapi kalau dapat hotel jauh dari rumah makan dan air, kami mau mandi itu harus keluar mencari pom bensin," ungkapnya.

"Kalau di Jabodetabek kebijakannya kami memang tidak diberikan kamar hotel. Tapi kalau keluar kota kmai difasilitasi," ujar Hariono lagi.

Baca: Kondisi Marc Marquez yang Dibawa ke Rumah Sakit Seusai Crash di FP 1 MotoGP Thailand

Baca: Hasil Free Practice 2 MotoGP Thailand 2019: Pebalap Yamaha Isi Tiga Besar Kecuali Valentino Rossi

Baca: Kejutan Besar Terjadi di Indonesia Masters, Lantai Licin Hingga Bola Susah Diatur

Baca: Untung-Rugi Penundaan Laga Persib Vs Arema

Baca: Jadwal Timnas Indonesia vs Uni Emirat Arab: Siaran Langsung TVRI, Rotasi Besar Ala Simon McMenemy

Selain momen suka dan duka, Hariono juga pernah merasakan momen menegangkan saat membawa bus timnas Indonesia.

"Waktu membawa timnas putri dari Sawangan Depok, kita mau ke Kryrgyztan. Waktu itu jalan dari Gaplek sampai Lebak Bulus sangat macet. Dari Sawangan ke Lebak Bulus waktu itu memakan waktu 2 jam," ungkapnya.

"Padahal pesawat berangkat jam 11.00 WIB. Kita di Lebak Bulus masih jam 09.30 WIB. Sangat panik. Tapi beruntung keburu. Setelah mendapatkan patwal, kita pacu kendaraan," sambungnya.

Namun demikian, Hariono tetap berharap jasanya bisa terus digunakan oleh timnas Indonesia.

"Kalau kita sih targetnya dari pihak Super Soccer untuk memperpanjang kontrak. Untuk saat ini kita kan kontrak selama 3 tahun. Kita ini ada 2 bus dengan 4 crew," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas