Sosok Bert van Marwijk, Pelatih UEA yang Pernah Bawa Belanda ke Final Piala Dunia 2010
Timnas Senior Indonesia akan menjalani laga ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 grup G melawan Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (10/10/2019)
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Sri Juliati
UEA merupakan tim favorit di grup G. Saat ini, mereka dilatih oleh pelatih berpengalaman asal Belanda, Bert van Marwijk.
TRIBUNNNEWS.COM - Timnas Senior Indonesia akan menjalani laga ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G.
Timnas akan bertandang melawan Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (10/10/2019).
Laga yang akan digelar di Stadion Al Maktoum, Dubai ini akan sulit bagi Timnas Indonesia.
Selain karena UEA merupakan favorit di grup G, saat ini, mereka dilatih oleh pelatih berpengalaman asal Belanda, Bert van Marwijk.
Baca: Jelang Hadapi UAE, Timnas Indonesia Mendapat Kunjungan Tamu Spesial Saat Berlatih di Dubai
Baca: Timnas Indonesia Hadapi UAE Besok Malam, Simon Masih Yakin Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2022
Bert adalah pelatih berpengalaman ketika menangani Tim Nasional.
Dikutip Tribunnews dari Transfermarkt.com, prestasi terbesar pelatih berusia 67 tahun itu, mampu membawa Belanda, melaju ke Final Piala Dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan.
Meski demikian, Belanda pada akhirnya harus kalah dari Spanyol dengan skor tipis 1-0 melalui babak tambahan.
Pria yang pernah melatih Borrusia Dortmund pada 2004-2006 ini juga pernah membawa Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia, setelah terakhir kali Arab Saudi ikut serta pada Piala Dunia edisi 2006.
Sayangnya, setelah mampu meloloskan Arab Saudi, Bert berpisah dengan Arab karena tidak setuju masalah pergantian staf kepelatihan, sebagaimana yang dilansir espn.com
Lalu pada Januari 2018, dirinya ditunjuk menjadi pelatih Australia yang juga bermain di Piala Dunia 2018.
Pada akhirnya, Australia hanya mampu finish di urutan dasar grup C hanya mampu mengumpulkan satu poin dari tiga laga.
Pengalaman-pegalaman itulah yang membuat UEA menunjuk Bert menjadi pelatih Timnas mereka pada Maret lalu.
Keputusan yang dibuat pihak UEA sejauh ini tidaklah salah.