Calon Ketum PSSI Vijaya Fitriyasa: Sepakbola Amputasi Butuh Perhatian Juga Dari PSSI
Ia pun berharap PSSI di era pengurusan anyar nanti bisa men-support kegiatan sepakbola amputasi.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Ketua Umum PSSI, Vijaya Fitriyasa menyambangi latihan sepakbola amputasi, Indonesia Amputee Football (INAF) di Lapangan Rumah Sakit Dr Suyoto, Veteran, Jakarta, Sabtu (12/10/2019).
Pria yang akrab disapa Vijay itu mengatakan, kunjungannya kali ini untuk memberikan motivasi kepada para pemain sepakbola amputasi yang dikatakannya belum mendapatkan perhatian khusus dari PSSI.
Ia pun berharap PSSI di era pengurusan anyar nanti bisa men-support kegiatan sepakbola amputasi.
“Memang olahraga ini bukan di bawah naungan PSSI, tapi saya harap ke depan setidaknya PSSI sebagai induk olahraga sepak bola bisa memberikan perhatian lebih kepada sepak bola amputasi ini,” kata Vijay.
“Mereka rencana akan bikin liga juga nanti di beberapa daerah, itu akan kita coba fasilitasi dan kita dorong supaya pemerintah juga memberikan perhatian. Rencananya tahun depan mereka akan ikut kejuaran Asia di Kuala Lumpur, Malaysia,” jelasnya.
Soal perhatian dari PSSI dikatakan Vijay yakni lebih kepada support seperti pengadaan lapangan yang layak. Pasalnya, olahraga sepakbola amputasi di bawah NPC Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Vijay terlihat turut becengkerama dengan pelatih, pengurus dan para pemain INAF.
Bahkan, pria yang mempunyai visi agar PSSI dikelola secara profesional dan transparan itu juga tak canggung main bersama.
Seperti diketahui, Komite Pemilihan (KP) PSSI telah mengumumkan delapan dari 11 nama calon ketum yang lolos verifikasi.
Vijay merupakan satu dari tujuh calon ketua umum lainnya yang dinyatakan lolos.
Pada 18 Oktober 2019, KP PSSI akan menentukan calon Ketum, Caketum dan Exco PSSI yang disiapkan jelang Kongres Pemilihan pada 2 November 2019.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.