Manchester United Mulai Terpuruk Saat Beli Marouane Fellaini dan Juan Mata kata Paul Scholes
Dua pembelian yang dilakukan oleh Manchester United di masa lalu dituding menjadi penyebab terpuruknya klub seperti saat ini.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Dua pembelian yang dilakukan oleh Manchester United di masa lalu dituding menjadi penyebab terpuruknya klub seperti saat ini.
Sepeninggal Sir Alex Ferguson pada 2013 silam, Manchester United menunjuk David Moyes sebagai suksesornya.
Pada saat yang sama Manchester United juga ditinggal oleh David Gill yang menjabat posisi kepala eksekutif klub.
Posisi David Gill kemudian digantikan oleh Ed Woodward yang sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala eksekutif.
Penunjukkan David Moyes berujung pada dua transfer pada musim panas 2013 yakni dengan mendatangkan Marouane Fellaini dan Juan Mata.
Marouane Fellaini dibeli senilai 27,5 juta pound (sekitar Rp 504 miliar) dari klub lama Moyes, Everton.
Sementara Juan Mata diboyong Manchester United senilai 37,1 juta pound (sekitar Rp 680 miliar) dari Chelsea setelah sang pemain kehilangan posisi dari skuad utama Jose Mourinho.
Kini yang tersisa hanyalah Juan Mata yang masih tetap bermain untuk tim Setan Merah di bawah komando Ole Gunnar Solskjaer.
Sebaliknya, Marouanne Fellaini telah meninggalkan klub setelah dibeli klub asal China, Shandong Luneng pada Februari 2019 lalu.
Kedua rekrutan era Moyes tersebut rupanya menjadi sumber kekhawatiran eks gelandang Man United, Paul Scholes.
Paul Scholes menilai Fellaini dan Mata bukanlah sosok pemain yang tepat bagi Man United.
"Saya pikir sinyal bahaya langsung hadir ketika Moyes menduduki jabatan pelatih dan mendatangkan Mata dan Fellaini, kata Scholes.
"Keduanya pemain bagus dengan kemampuan mereka seperti itu, tetapi saya tidak berpikir mereka adalah pemain yang tepat bagi Man United."
"Saya merasa bahwa Sir Alex Ferguson atau David Gill bakal mendatangkan pemain seperti mereka, jadi saya pikir sejak saat itu tanda bahaya sudah muncul."