Bung Kusnaeni Tawarkan Konsep 'BPJS' untuk Bangun PSSI yang Sehat
Salah satu alasan komentator sepak bola Mohamad Kusnaeni maju dalam pemilihan Komite Eksekutif (Exco) karena melihat PSSI saat ini tidak baik
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu alasan komentator sepak bola Mohamad Kusnaeni maju dalam pemilihan Komite Eksekutif (Exco) karena melihat PSSI saat ini tidak baik-baik saja.
Ia pun menawarkan konsep BPJS yang diyakininya bisa membawa PSSI ke kondisi yang lebih sehat.
"Bagi organisasi besar seperti PSSI, sehat di sini maknanya luas," ungkap Kusnaeni yang maju sebagai kandidat Wakil Ketua Umum dan Anggota Exco PSSI.
"Tidak cukup sehat secara finansial, tapi juga harus sehat secara tata kelola dan juga prestasinya."
Saat ini, kondisi sehat tersebut dinilainya belum didapatkan oleh PSSI.
"Dari segi prestasi belum terlihat, tata kelolanya pun agak berantakan, dan secara finansial ternyata masih terbebani utang lumayan besar,” ia menjelaskan.
Untuk itulah Kusnaeni menyebut pentingnya konsep BPJS yang dia tawarkan.
"Huruf B itu maknanya benahi kompetisi. Tidak hanya fokus ke kompetisi profesional, tapi juga kompetisi amatir dan usia muda," katanya.
"Apalagi kita mau jadi tuan rumah Piala Dunia U-21 tahun 2021. Kompetisi amatir dan usia muda yang bagus bisa jadi penyangga yang kuat bagi liga profesional sekaligus menghasilkan banyak bibit pemain bagus sehingga nantinya kita bisa bersaing di level dunia."
Khusus untuk membenahi kompetisi profesional, Kusnaeni menyebut butuh perhatian khusus karena masalahnya kompleks.
“Banyak yang harus kita kerjakan untuk membenahi tata kelola kompetisi profesional kita,” kata wartawan olahraga senior itu.
“Atmosfernya sudah bagus tapi butuh sentuhan khusus agar aspek-aspek negatifnya bisa dikurangi dan liga kita kelak lebih punya nilai ekonomis.”
Lalu, huruf “P” maknanya adalah perkuat organisasi.
“Usia PSSI bahkan lebih tua dibanding republik ini. Sudah sepantasnya PSSI menjadi organisasi yang kuat dan modern. Minimal yang terunggul dibanding induk cabor lainnya,” katanya, prihatin.