Bonek Berulah, Khofifah Indar Parawansa: Stadion Dibuat Pakai Uang Rakyat,Dijaga Bukan Dirusak.
Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesedihannya melihat kondisi Stadion kebanggaan masyarakat Surabaya, Rabu (30/10/2019).
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesedihannya melihat kondisi Stadion kebanggaan masyarakat Surabaya, Rabu (30/10/2019).
TRIBUNNEWS.COM - Perasaan sedih tentu dialami oleh Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jatim.
Hal tersebut dikarenakan adanya kericuhan dan pengrusakan atribut Stadion Gelora Bung Tomo yang terjadi pasca kekalahan Persebaya menjamu PSS Sleman dengan skor 2-3, Selasa (29/10/2019).
Dalam unggahannya di akun instagrama Gubernur Jaa Timur itu, ia menyatakan bahwa stadion dibangung menggunakan uang rakyat.
Baca: Oknum Bonek Rusuh setelah Persebaya Kalah, Kerusakan Stadion GBT hingga Bajul Ijo Harus Ganti Rugi
Baca: Bonek Rusuh Rusak Stadion, Khofifah Ungkap Kesedihan hingga Harap-harap Cemas Manajemen Persebaya
Baca: Media Asing Ikut Soroti Kericuhan pada Laga Persebaya Surabaya Vs PSS Sleman
Baca: FAKTA Kericuhan Stadion GBT Laga Persebaya VS PSS Sleman, Spanduk ‘Merasukimu’ hingga Emosi Gubernur
Kekalahan bukan menjadi alasan untuk melkakukan tindak anarkis dan pengrusakan saran dan fasilitas Stadion.
"Stadion ini dibangun pakai uang rakyat. Seharusnya dijaga, bukan dirusak," tulisnya dalam akun Instagram orang nor satu di Jawa Timur itu.
"Kalah menang dalam pertandingan itu hal biasa. Karena yang terpenting dalam sebuah pertandingan olahraga itu adalah sportivitas," imbuhnya.
Ia menyatakan bahwa aparat penegak hukum diminta olehnya untuk diusut siapa oknuum dibalik kericuhan dan pengrusakan Stadion Gelora Bung Tomo.
"Saya meminta kepada aparat mengusut tuntas dalang aksi perusakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya ini," imbuhnya.
"Malu rek, Indonesia mau jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021," pungkasnya.
Kondisi kericuhan tersebut tentu saja membuat pihak Manajemen menjadi gusar mengingat sanksi yang tentunya akan diberikan kepada tim Bajul Ijo.
Melalui media officer manajemen Persebaya, Nanang Priyanto berharap bahwa sanksinya bukan berupa laga usiran.
Kami berharap tidak begitu (laga usiran), intinya kami pasti berharap bisa main di sini (Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya), bisa bangkit di sini,” terang Nanang Priyanto seperti yang dilansir dari Tribun Jatim.
Meskipun demikian, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Komidi Disiplin PSSI.
“Tapi ya kembali soal sanksi domainnya Komdis dan PSSI. Kami menunggu, pastinya Kamis depan baru keluar keputusannya,” imbuhnya.
Baca: Oknum Bonek Rusuh setelah Persebaya Kalah, Kerusakan Stadion GBT hingga Bajul Ijo Harus Ganti Rugi
Baca: Bonek Rusuh Rusak Stadion, Khofifah Ungkap Kesedihan hingga Harap-harap Cemas Manajemen Persebaya
Kerusakan yang diakibatkan oleh oknuum suporter tentunya membutuhkan peraikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Sarana dan Prasarana Dispora Kota Surabaya, Edi Santoso
Ia menyatakan bahwa pembenahan Stadion Gelora Bung Tomo membutuhkan waktu beberapa Minggu.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.