Sedih Kalahkan Persebaya, Pemain Belakang PSS Sleman ini Menangis
PSS Sleman sukses mencuri poin penuh kala bertandang ke Gelora Bung Tomo markas Persebaya Surabaya, Selasa (29/10/2019).
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Husein Sanusi
Seusai laga, ketika melakukan sesi jumpa pers, pemain belakang PSS, Asyraq Gufron, meneteskan air mata.
TRIBUNNEWS.COM - PSS Sleman sukses mencuri poin penuh kala bertandang ke Stadion Gelora Bung Tomo markas Persebaya Surabaya dalam lanjutan pekan ke-25 Liga 1, Selasa (29/10/2019).
Tim Elang Jawa mampu menang dengan Skor tipis 2-3 melalui gol debut Jefri Kurniawan di menit 16, Haris Tuharea di menit 40 dan Yevhen di menit 43.
Baca: Pasca Kerusuhan Persebaya vs PSS, Bajul Ijo Diminta Tanggung Kerugian Stadion Gelora Bung Tomo
Baca: Pasca Bonek Ricuh di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya Harap Tak Kehilangan Kandang
Sedangkan Persebaya Surabaya dicetak oleh David da Silva di menit 34 dan Diogo Campos di menit 73.
Seusai laga, ketika melakukan sesi jumpa pers, pemain belakang PSS, Asyraq Gufron, meneteskan air mata.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, kemenangan PSS atas Persebaya membuat Gufron dilanda rasa haru karena bahagia sekaligus merasa sedih.
"Tentunya kita semua, PSS, bersyukur atas poin penuh yang berharga ini, mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi," ujar Gufron.
Bagi Gufron, meskipun merasa senang, dirinya juga sedih dengan kekalahan Persebaya.
"Rasanya bahagia dan sedih. Kalau buat saya banyak sedihnya. Kenapa? Kota Surabaya ini, pemainnya," ucap pemain kelahiran Surabaya 23 tahun silam sambil menangis.
Sedangkan menurut pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, wajar bila Gufron menangis, sebagai orang yang lahir di Surabaya, pastinya Gufron punya jiwa Persebaya.
"Dia berjuang profesional untuk PSS secara individu, dia bermain bagus. Dia punya jiwa di Persebaya, tetapi karena profesionalitas,"ujar Seto.
Mengenai keadaan Persebaya yang sedang dalam tren negatif, Seto turut prihatin.
"Harapannya tentu Persebaya semakin berkembang dan meningkat, jadi salah satu tim legenda di Indonesia," ujar pelatih berusia 45 tahun tersebut.
Sayangnya, Laga antara Persebaya melawan PSS tersebut diakhiri dengan kericuhan oleh oknum suporter Bajul Ijo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.