Aji Santoso Jadi Pelatih Persebaya Surabaya: Tularkan Spirit Juara 1997
Aji Santoso Jadi Pelatih Persebaya Surabaya : tularkan spirit Juara 1997, Kamis (31/10/2019)
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Saya juga pernah melatih Persebaya saat play off dan LPI, jadi menurut saya Persebaya tidak asing bagi saya. Saya memahami karakter suporter dan mengerti keinginan tim ini bermain," tandasnya.
Ini adalah periode ketiga Aji sebagai arsitek Bajol Ijo dan Ia bertekad menularkan pengalaman selama berkostum ijo-ijo kepada Ruben Karel Sanadi dkk.
Semasa menjadi pemain, Aji dikenal sebagai bek kiri dengan kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya.
Ia mengaku sulit menampik tawaran melatih Persebaya, apalagi, pelatih berusia 49 tahun ini memiliki ikatan emosional dengan tim kebanggaan Bonek tersebut.
Baca: Pengamat Sepak Bola Ancam PSSI jika Hal Ini Terjadi pada Kongres: Ngapain Bikin Saya Susah?
“Terima kasih saya diberi kesempatan melatih di Persebaya, dimana sebelumnya saya sempat mendapat tawaran, tapi situasinya tidak memungkinkan.," ujar Aji Santoso di laman resmi klub.
"Tentu saya menerima tawaran ini dengan pertimbangan matang, karena Persebaya adalah tim yang membesarkan saya,” kata Aji.
Dengan pengetahuannya terhadap kultur Persebaya, Aji bertekad mengembalikan marwah tim asal Kota Pahlawan tersebut.
Apalagi mantan pelatih Persela Lamongan tersebut merupakan kapten tim Persebaya saat menjuarai Liga Indonesia 1996-1997.
Ia juga membawa Persebaya melewati play-off ISL musim 2009-2010 dengan status sebagai caretaker.
Kemudian menjadi arsitek Persebaya pada era IPL.
“Ini adalah periode ketiga saya, pertama saat play-off promosi melawan PSMS Medan sebagai careteker, kemudian ketika IPL yang juara paruh musim, dan kemudian dihentikan.
Dimana salah satu pemain ada Rendi Irwan yang sekarang ada di tim,” beber Aji.
Lebih lanjut ia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Uston Nawawi dan Bejo Sugiantoro.
Ketiganya merupakan bagian dari Class of 97 yang mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia.