Sah! Mochamad Iriawan Alias Iwan Bule Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2019-2023
Mochamad Iriawan resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Sangri La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019)
Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Mochamad Iriawan resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Sangri La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Informasi terpilihnya Iriawan disampaikan melalui akun twitter resmi PSSI.
"Mochamad Iriawan resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 setelah mendapatkan 82 suara dari 85 voters yang mengikuti proses pemilihan pada acara Kongres Luar Biasa Pemilihan 2019 di Jakarta," tulisnya.
Iriawan menyingkirkan dua calon tersisa yakni Arif Putra Wicaksono dan Rahim Soekasah.
Diberitakan sebelumnya, tak lama setelah kongres dibuka, enam calon ketua umum PSSI menyatakan mundur.
Dikutip dari TribunTimur, enam caketum yang menyatakan mundur dalam KLB PSSI yakni Fari Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayes Oktavianus, Sarman M Hakim, Benny Erwin, dan Aven Hinelo.
Mereka mundur karena tak mendapat izin dari FIFA.
Sebelumnya, satu Caketum PSSI sudah lebih dulu menyatakan mundur, yakni Bernhard Limbong.
Dengan demikian, sudah tujuh Caketum PSSI yang menyatakan mundur dari pemilihan sejak KLB PSSI dibuka.
Adapun sebelumnya, terdapat pula satu Caketum menyatakan mundur, yakni La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Praktis, tinggal menyisakan tiga nama caketum PSSI yakni Arif Putra Wicaksono, Rahim Soekasah, dan Mochamad Iriawan.
Profil M Iriawan
Dikutip dari TribunJabar, Komjen Mochamad Iriawan lahir di Jakarta, 31 Maret 1962 adalah perwira tinggi Polri yang sejak 8 Maret 2018 menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Adapun Mochamad Iriawan atau yang lebih akrab disapa Iwan Bule merupakan lulusan Akpol tahun 1984.
Selama karier kepolisian, Mochamad Iriawan lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.
Sebelumnya, Mochamad Iriawan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Kasus terkenal yang pernah ditanganinya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar, saat Mochamad Iriawan masih menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi tahun 2008.
Sepak terjangnya semasa memimpin Polda Jabar pun tergolong cukup cemerlang.
Dari Kapolda Jabar, Mochamad Iriawan ditarik ke Mabes Polri, Jakarta.
Adapun Mochamad Iriawan diberi tugas Kadivkum Polri dan berlanjut sebagai Kadivpropam Polri.
Tak lama kemudian, pada tahun 2016, ia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Dalam tugas barunya, pria yang suka olahraga ekstrim jeep offroad ini ikut turun ke lapangan dan terlibat secara langsung dalam pengamanan aksi damai 4 November 20016 yang menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP atas perbuataan penistaan agama.
Ia menjadi garda terdepan pengamanan Jakarta yang sedang menggelar hajatan Pilgub DKI 2017.
Di bidang sepak bola, Irwan masuk ke dalam jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Daftar Harta Kekayaan M Iriawan
Kini menjabat sebai Ketua Umum PSSI, lantas berapa harya kekayaan Iriawan?
Penelusuran Tribunnews.com di laman e-lhkpn KPK, Sabtu (2/11/2019), Iriawan melaporkan LHKPN terakhir lima tahun lalu tepatnya pada 5 September 2014.
Saat itu, Iriawan melaporkan LHKP ketika menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat.
Merujuk LHKPN itu, total kekayaan M Iriawan saat itu sebesar Rp 8,1 miliar.
Berikut rincian harta kekayaan Iriawan sebagaimana dikutip dari LHKPN KPK:
1. Harta tidak bergerak Rp 7.375.25.000
- Tanah seluas 683 m2 , di Kota BEKASI, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 1997 sampai dengan 2014 NJOP Rp.650.000.000
- Tanah & Bangunan seluas 200 m2 & 300 m2, di Kota JAKARTA SELATAN, yang berasal dari --- , perolehan dari tahun 2000 sampai dengan 2014 NJOP
- Rp.3.285.000.000
- Tanah seluas 446 m2 , di Kota BANDUNG, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 2000 sampai dengan 2014 NJOP
- Rp.765.000.000
- Tanah seluas 283 m2 , di Kota BOGOR, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 2001 sampai dengan 2014 NJOP Rp.1.250.000.000
- Tanah & Bangunan seluas 595 m2 & 200 m2, di Kabupaten BOGOR, yang berasal dari HASIL SENDIRI , perolehan dari tahun 2004 sampai dengan
- 2014 NJOP Rp.285.125.000
- Tanah seluas 3.790 m2 , di Kabupaten BOGOR, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 2004 sampai dengan 2014 NJOP Rp.758.000.000
- Tanah seluas 1.050 m2 , di Kabupaten BOGOR, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 2004 sampai dengan 2014 NJOP Rp.210.000.000
- Tanah seluas 860 m2 , di Kabupaten BOGOR, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 2004 sampai dengan 2014 NJOP Rp.172.000.000
2. Harta bergerak
- Mobil, merk TOYOTA LAND CRUISER, tahun pembuatan 1997, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2011 nilai jual Rp.200.000.000
- Mobil, merk TOYOTA DYNA, tahun pembuatan 2004, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2004 nilai jual Rp.65.000.000
- Motor, merk MILLENIUM, tahun pembuatan 2000, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2001 nilai jual Rp.4.000.000
- LOGAM MULIA, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 1990 sampai dengan 2014 dengan nilai jual Rp.237.795.000
3. Giro dan setara kas lainnya
- Yang berasal dari HASIL SENDIRI dengan nilai Rp.311.408.386
- Yang berasal dari HASIL SENDIRI DAN WARISAN dengan nilai USD 20.000
Total harta kekayaan Rp. 8.193.328.386
(Tribunnews.com/Daryono)