Sebelum Terpilih Menjadi Ketua PSSI 2019-2023, Iwan Bule Sempat Adu Mulut dengan Vijaya Owner Persis
Mochamad Iriawan atau disapa Iwan Bule Terpilih Menjadi Ketua Umum PSSI 2019-2023, sebelum terpilih ia sempat adu mulut dengan Vijaya Fitriyasa.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Mochamad Iriawan (Iwan Bule) resmi terpilih sebagai ketua umum PSSI periode 2019-2023 pada Kongres Luar Biasa di Hotel Shangrila, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Iwan Bule berhasil mendapat 82 suara dari 85 voters yang terdiri atas 18 klub Liga 1, 15 klub Liga 2 (Persis Solo tidak ikut), 16 klub Liga 3, asosiasi sepak bola wanita dan federasi futsal.
Sebelum terpilih menjadi ketua umum PSSI periode 2019-2023, Iwan Bule sempat adu mulut dengan Vijaya Fitriyasa owner Persis Solo dihadapan para awak media.
Vijaya yang merupakan owner Persis Solo terlihat menyela pembicaraan yang dilakukan Iwan Bule sapaan M. Iriawan saat berbicara dengan awak media.
“Nah ini mumpung ada wartawan nih, saya mau..,” kata Vijaya.
“Sebentar, saya bicara dulu,” timpal Iwan Bule kepada Vijaya.
“Gak, gini pak,” jawab Vijaya yang terlihat ingin menjelaskan sesuatu.
“Saya bicara dulu. Saya lagi bicara kamu nyelak-nyelak saja,” tegas Iwan Bule.
Disinyalir, Caketum Vijaya Fitriyasa ingin menjelaskan soal ucapan dirinya pada program televisi swasta pada Rabu (30/11/2019).
Saat itu Vijaya menyentil Iwan Bule yang ada permainan dengan PSSI.
“Yang saya sayangkan, Pak Iwan Bule sebagai Jenderal Polisi Bintang tiga seharunya menggunakan momen ini untuk memperbaiki PSSI dan memberantas kartel, bukan kemudian bernegosasi dengan karter supaya terpilih,” kata Vijaya di salah satu program tv.
Imbas dari pernyataan itu, Vijaya Fitriyasa dilaporkan ke polisi.
Dia dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan dengan tuduhan pencemaran nama baik melalui media elektronik.
Pelapor atas nama Drs. Rahmad Sukendar.
“Sebagai warga negara yang baik, saya akan datang apabila dipanggil kepolisian,” kata owner Persis Solo itu.
Sebelumnya diberitakan, ketujuh calon Ketua Umum PSSI menyatakan mundur sebelum pemilihan Kongres Luar Biasa PSSI digelar di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Ketujuh calon yang mengundurkan diri meliputi Bernhard Limbong, Aven Hinelo, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas
Dengan demikian, calon Ketua Umum PSSI menyisakan tiga nama yaitu Arif Putra Wicaksono, Rahim Soekasah, dan Mochamad Iriawan.
Kongres Luar Biasa PSSI yang berlangsung di Hotel Shangrila, Jakarta diwarnai dengan pengunduran diri Bridjen TNI (Purn) Bernhard Limbong sebagai Calon Ketua Umum PSSI.
Sementara enam calon lainnya mengundurkan diri saat pertengahan kongres berlangsung.
Dilansir dari Kompas, Vijaya sebagai satu di antaracalon Ketua Umum PSSI menyatakan pengusiran terjadi saat mereka menyampaikan interupsi dan berkeinginan untuk menyampaikannya langsung ke FIFA.
Hal yang ingin disampaikan meliputi beberapa hal, diantaranya mulai tidak adanya debat calon hingga ketidakjelasan dari pemilik suara (voters).
"Kami maju ke depan dan Pak Fary ingin menyampaikan keberatannya ke FIFA. Tapi dihalang-halangi security," kata dia.
Permintaan itu turut diperkuat pernyataan yang disampaikan Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria.
"Ada statement Bu Sekjen yang tidak setuju dengan kongres silakan keluar," kata Vijaya.
Mendapatkan peringatan tersebut, Vijaya menyatakan tidak perlu lagai berada di dalam ruangan.
Ia dan lima perserta lainnya memilih untuk mengundurkan diri.
"Karena sudah dikasih warning seperti itu, buat apa lagi kami di dalam," ujarnya.
Sebelumnya Bernhard mengundurkan diri lebih dulu dengan alasan sibuk dan tidak memiliki waktu untuk menjadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
“Sekarang saya banyak di luar negeri dan luar kota, saya tidak bisa menjadi satpam atau hansip setelah pensiun dari TNI,” Bernhard Limbong.
Ia mengharapkan siapun yang terpilih menjadi Ketua Umum PSSI nantinya dipilih berdasarkan prosedur yang berlaku.
Bernhard juga menambahkan diharapkan Ketua Umum PSSI nantinya tidak memiliki jabatan ganda.
“Jadi ini siapan pun yang terpilih mestinya mundur dari segala jabatan struktural, konsekuen," jelasnya
"Saya juga sama, saya menyadari saya tidak akan mungkin, saya punya karyawan ribuan. Kalau saya terganggu hanya karena PSSI saya tidak mau, silakan orang lain yang maju asal sesuai dengan prosedur yang berlaku," harapnya.
Setelah pemilihan Ketua Umum, agenda Kongres Luar Biasa PSSI dilanjutkan dengan pemilihan Wakil Ketua Umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI.
(Tribunnews/Ipunk/Giri/Sina) (Tribunnews.com, Jakarta/ Abdul Majid) (Kompas.com/Alsadad Rudi)