Anggota DPR: Jadi Ketua Umum PSSI, Komjen Mochamad Iriawan Tak Perlu Mundur dari Polri
PSSI bukan organisasi yang keterkaitan dengan politik. Jadi, pengunduran diri tidak diperlukan oleh Iwan Bule sebagai anggota Polri aktif.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Trimedya Panjaitan menilai Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan (Iwan Bule) tidak perlu mengundurkan diri dari institusi Polri saat menjabat Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023.
Politikus PDI Perjuangan menjelaskan, Ketua Umum PSSI bukanlah jabatan politik yang mengharuskan anggota Polri mengundurkan diri.
"Iwan Bule tidak perlu mundur dari institusi Polri," ujar Trimedya yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) ini kepada Tribunnews.com, Selasa (5/11/2019).
Menurut Trimedya, mantan Kapolda Metro Jaya itu tetap bisa menjadi Ketua Umum PSSI, meskipun masih berstatus anggota aktif polri.
Hal senada juga disampaikan Markas Besar Kepolisian RI yang memastikan Komjen Pol Mochammad Iriawan alias Iwan Bule tidak perlu mengundurkan diri atau pun nonaktif dari jabatannya sebagai anggota polri aktif.
"Kan Ketum PSSI adalah seorang Muhammad Iriawan, bukan seorang polisinya. dan (Iwan Bule sebagai Ketum PSSI) itu tidak ada petunjukan dari institusi. itu adalah hak beliau sendiri," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Muhammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Lagi pula, Iqbal menyatakan bahwa PSSI bukan organisasi yang keterkaitan dengan politik. Jadi, pengunduran diri tidak diperlukan oleh Iwan Bule sebagai anggota Polri aktif.
"Nggak ada, itu kembali ke diri sendiri. Kalau organisasi (PSSI) itu adalah bukan organisasi politik. Beda kalau menjabat seorang menteri atau ikut ke dalam kontestasi pemilu sebagainya harus ada aturan," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, Iwan Bule juga terpilih secara demokratis sebagai Ketum PSSI.
"Kalau kita lihat bersama-sama, mekanismenya itu beliau ikuti semua, demokratis pemilihan. Dan itu memang statuta FIFA mempunyai regulasi sendiri," ucapnya.