Babak Final Liga Santri Nusantara 2019 Resmi Dibuka: Dari Pesantren untuk Sepakbola Indonesia
Ada dua tim asal Bogor yang lolos, pertama Perwakilan Jabar IV, Riyadhut Muta’alimin dan kedua tuan rumah Subregion Bogor, Al Hukuma.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Babak final Liga Santri Nusantara (LSN) 2019 resmi dibuka di Bogor, Jumat (8/11) sore.
Hadir membuka acara, Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul ulama (PP RMINU), KH Abdul Ghaffar Rozin, Deputi Bidang Pemberdayaan dan Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI), Isnanta, dan Wakil Bupati Bogor. Iwan Setiawan.
Dalam sambutannya, Iwan menyampaikan rasa terimakasih karena Kabupaten Bogor telah dipilih sebagai tuan rumah Seri Nasional LSN.
“Kebanggaan buat kami Kabaputen Bogor ditunjuk jadi tuan rumah LSN 2019, kita sangat berterimakasih kepada panitia yang sudah mempercayai Kabupaten Bogor,” katanya.
Selain itu Iwan juga mengapresiasi tim asal Bogor yang sudah masuk Seri Nasional.
Ada dua tim asal Bogor yang lolos, pertama Perwakilan Jabar IV, Riyadhut Muta’alimin dan kedua tuan rumah Subregion Bogor, Al Hukuma.
“Kami sangat berbangga salah satu pondok di pesantren Kab. Bogor ada yang masuk seri nasional walaupun hanya sampai perempat final, yaitu pondok alhukama bogor. Selamat kepada tim calon juara, junjung sprortifitas dan jadilah juara sejati,” katanya.
Sementara itu, KH Abdul Ghofarrozin), dalam sambutannya, memaparkan perjalanan LSN sejak tahun 2015.
Gus Rozin, panggilan akrabnya, mengatakan LSN tahun ini adalah tahun ke-5, untuk itu pihaknya sebagai operator dari sejak tahun 2017 terus berupaya memperbaiki dan kemandirian kualitas kompetisi.
“Tahun ini tahun ke-5, berbeda dengan tahun lalu yàng fokus pada sosialisasi dan kuantitas, di mana ada lebih 1000 pesentren terlibat (LSN)--itu masih jauh dari populasi 28.000 pesantren di Indonesia. Tahun ini kita mulai memperbaiki tata kelola dan kualitas. Ada lebih dari 700 pesantren ikut dan lolos tahun ini, dari target kita 400 saja,” kata Gus Rozin.
Mengambil tagline ‘dari pesantren untuk sepakbola indonesia’, LSN diharapkan mampu memunculkan budaya baru di sepakbola Indonesia.
“Tidak hanya mengejar kemenangan tetapi lebih memngedepankan sportifitas. Moralitas santri harus masuk dalam sepakbola,” tambah Gus Rozin.
Memalui diselenggarakan LSN, Gus Rozin berharap pesantren terus berkembang, tidak hanya berkontribusii kepada NKR tetapi juga olahraga, terhusus sepakbola Indonesia.
“Kalau boleh menyebut alumni LSN ada M. Rafli Mursalim yang pernah menjadi Timnas Garuda Muda asuhan Indra Sjafri dan sekarang bermain untuk Mitrakukar. Tentu juga ada beberapa alumni yang juga sudah berkarir di sepakbola profesional,” ucap Gus Rozin.
Melalui LSN, Gus Rozin mengukui posan pesantren kian menguat. Banyak wali santri yang memondokkan anaknya karena melihat potensi Liga Santru. Kata Gus Rozin, hal itu sekaligus mendukung gerakan nasional ‘Ayo Mondok’.
“Insyaallah tahun depan kita bisa membentuk Santri Footbooll Club dan bisa masuk Liga 3,” harapnya.
Adupun Isnanta mengajak semua elemen terkait untuk mendukung LSN. Ia belihat keseriusan RMINU untuk memajukan LSN .
“Untuk pesantren dan olahraga ke depan harus benar-benar kita dukung. Dan kami melihat keseriusan RMI untu memandirikan Liga Santri, karena yang hanya kita suport adalah seri nasionalnya saja. Ini momentum terbaik untuk perkembangan sepakbola Indonesia," katanya.
Selain didukung oleh Kemenpora, LSN 2019 juga didukung oleh beberapa pihak terkait. Salah satunya adala PGN (Perusahan Gas Negara) yang serius ikut mendukung pembinaan sepakbola usai muda.
Partai final sendiri mempertemukan kesebelasan Nur Iman (Region DI. Yogyakarta) melawan Al Makmur (Region Banten).