Liga 2: Fakta Baru Penyelenggaraan Babak Delapan Besar hingga Komentar Pelatih Persiraja Banda Aceh
Liga 2: Fakta Baru Penyelenggaraan Babak Delapan Besar Hingga Komentar Pelatih Persiraja Banda Aceh
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Wulan Kurnia Putri
Liga 2: Fakta Baru Penyelenggaraan Babak Delapan Besar Hingga Komentar Pelatih Persiraja Banda Aceh
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan Liga 2 Babak Delapan Besar telah dimulai, Sabtu (9/11/2019).
Pertandingan perdana dibuka antara Persiraja Banda Aceh vs Mitra Kukar.
Berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pertandingan sengit tersebut berakhir dengan skor 2-0.
Dilansir dari laman resmi Liga indonesia, terdapat fakta baru terkait penyelengaraan Liga 2 babak delapan besar.
Wasit yang memimpin pertandingan mengenakan sebuah alat yang tertempel di telinga.
Selain itu juga terdapat benda kecil yang tergantung di pinggang.
Patut untuk diketahui, bahwa alat yang menempel pada telinga wasit ialah referee communication kits.
Fungsi dari referee communication kits untuk mempermudah komunikasi wasit dan asistennya.
Alat tersebut merupakan satu communication system yang menggunakan wireless dan handsfree.
Tentu saja dengan keberadaan alat tersebut mampu membantu kinerja wasit yang tidak perlu lari hingga ke pinggri lapangan untuk mengkonfirmasi suatu kejadian pada asistennya.
Manajer Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra mengatakan bahwa teknologi tersebut akan diterapkan dulu di babak delapan besar Liga 2.
Jika memang membantu dan responnya positif maka tidak munutup kemungkinan untuk digunakan pada gelaran liga 1.
“Untuk tahap awal, kami terapkan pada babak delapan besar Liga 2 2019," terangnya.
"Tidak menutup kemungkinan, kami akan memakainya dalam skala yang lebih luas. Kami berharap kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang maksimal,” imbuhnya.
Sementara benda kecil yang tergantung di pinggang wasit ialah vanishing spray.
Alat tersebut sebenarnya telah digunakan di kompetisi liga 1.
Vanishing spray digunakan untuk menandai titik tertentu di dalam permukaan lapangan.
Asep menambahkan dengan digunakannya referee communication kits dan vanishing spray bertujuan untuk mempermudah kinerja wasit.
"Prinsipnya sama. Kami gunakan itu untuk mempermudah kerja wasit," ujarnya
Persiraja berhasil memetik kemenangan atas Mitra Kukar lewat gol yang dilesakkan oleh Andri Abubakar pada menit ke-26 yang kemudian digandakan Husnuzhon pada menit ke-39.
Pertandingan antara Persiraja vs Mitra Kukar cenderung ke arah kasar dan keras mengingat terciptanya sekitar lima kartu kuning yang keluar dari saku wasit Sance Lawita.
Pasca pertandingan, pelatih Persiraja, Hendri Susilo mengucap syukur atas kemenangan yang diraih timnya.
“Saya tidak bisa ngomong banyak, tapi saya sangat bersyukur atas kemenangan melawan Mitra Kukar ini,” terang Hendri.
Melawan Mitra Kukar, Hendri memang menyiapkan strategi khusus.
Menurutnya, Ntim Naga Mekes (Mitra kukar) merupakan tim yang kuat sehingga ia meminta anak asuhnya untuk bermain seidkit bertahan.
Meskipun demikian ia tetap mengingatkan anak asuhnya untuk tetap bermain menyerang secara efektif.
"Saya memang persiapkan tim ini untuk 8 besar. Kita menghadapi tim besar. Saya memang sedikit defense, bukan menunggu," papar pelatih Persiraja itu.
"Saya minta anak-anak agar melakukan transisi yang efektif dari bertahan langsung kedepan,” tambahnya
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.