Indra Sjafri Coret Empat Pemain Timnas Indonesia U23 Jelang SEA Games 2019
Pelatih Timnas Indonesia U23 coret empat pemain jelang SEA Games 2019, Minggu (17/11/2019)
Penulis: Gigih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia U23 mencoret empat pemain untuk dibawa ke ajang SEA Games.
Usai laga uji coba menghadapi Iran, Indra Sjafri langsung mencoret empat pemain.
Indra Sjafri mengatakan, pada SEA Games 2019 setiap tim hanya diperbolehkan membawa 20 pemain.
"Karena itu secara bertahap kita kurangi jumlahnya, pemain yang bertahan dalam tim adalah para pemain yang memang saya nilai sesuai dengan kebutuhan skema dan strategi tim," jelas Indra di laman resmi PSSI.
Keempat pemain yang dipulangkan ke klub, yakni Hanif Sjahbandi (Arema FC), Alberto Goncalves (Madura United), Muhammad Hambali Tolib (Persela Lamongan) dan Muhammad Rifad Marasabessy (PS Tira Persikabo).
Pada SEA Games 2019, Indonesia berada di Grup B bersama Thailand, Vietnam, Laos, Singapura dan Brunei Darussalam.
Indonesia sudah harus menghadapi Thailand di laga pertama pada tanggal 26 November 2019.
Menurut Indra, pertandingan pertama melawan Thailand sangat penting.
Jika bisa melewati Thailand, maka langkah berikutnya akan lebih mudah.
Untuk tampil di SEA Games, pelatih Indra Sjafri sudah mempersiapkan sejak awal tahun 2019.
Di awal tahun, timnas Indonesia sukses menjuarai turnamen Piala AFF U22.
Setelah itu mereka tampil di ajang kualifikasi Piala Asia U23 2020.
Pada ajang ini, Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam dan Thailand.
Pada akhir bulan Oktober, timnas Indonesia mengikuti turnamen empat negara yang diikuti tuan rumah China, Jordan, dan Arab Saudi.
Terakhir Indonesia beruji coba dua kali dengan Iran dengan hasil positif 1-1 dan menang 2-1.
"Kita punya persiapan yang lumayan bagus, beberapa laga dalam turnamen dan uji coba, mematangkan permainan tim.
"Pemain kita bisa merespons permainan lawan dengan baik. Mereka main dengan sabar.
"Kita harus percaya dan support ke tim ini. Insya Allah kita akan berusaha untuk menang," tutur Indra Sjafri.
Sebelumnya dilansir melalui Kompas.com, Indra Sjafri mengantongi tiga nama pemain yang bakal dicoret.
"Besok (hari ini-red) kami umumkan tiga pemain yang tereliminasi, agar semakin mengerucut jadi 25 pemain," kata Indra Sjafri seusai laga.
Indra Sjafri terindikasi bisa mencoret tiga pemain senior dari lima pemain yang dipanggil.
Sebelumnya, lima pemain senior yang didaftarkan Timnas U-23 Indonesia ke SEA Games adalah Evan Dimas, Zulfiandi, Hansamu Yama Pranata, Manahati Lestusen, dan Alberto Goncalves.
Tentu saja indikasi pencoretan tiga pemain senior bukan masalah kualitas.
Melainkan kebugaran kondisi pemain yang tidaak dalam kondisi baik.
Tiga nama pemain terakhir yakni Beto, Manahati, dan Hansamu diragukan tampil bersama Timnas U-23 Indonesia karena mengalami cedera.
Dilasnir dari Tribunnews.com. tim pelatih Garuda Muda baru mengetahui cedera yang dialami para pemainnya setelah didaftarkan resmi ke panitia pusat Sea Games 2019.
"Manahati gak bisa dipaksakan, setelah kita daftarkan baru tahu (cedera). Setelah itu kita ajukan ke panitia, gak boleh ganti jadi kita hanya boleh pakai dari 5 itu," papar Indra.
Seperti diketahui, tiga pemain senior diragukan tampil karena memiliki keluhan tersendiri pada kakinya.
Indra Sjafri memastikan tidak akan lagi memanggil pemain senior baru untuk masuk kedalam komposisi timnya.
"Beto cedera, Hansamu mau kita observasi tapi klubnya masih butuh dia main. Sehingga tentang Hansamu belum ada keputusan dari dokter. Tidak ada lagi pemain senior yang akan dipanggil," tegasnya.
Tentu saja, pemian senior hanya tersisa Evan Dimas dan Zulfiandi yang dalam kondisi fir.
Disisi lain pernyataan Indra Sjafri yang tidak akan menggunakan pemain senior membuat tiga pemain yang cedera kuat kemungkinan bakal dicoret.
"Saya paksakan untuk coba nanti Timnas U-23 di Sea Games butuh pemain senior atau tidak, nanti akan kita putuskan. Kan gak wajib pakai senior," ungkap Indra.
Bahkan bukan tidak mungkin jika kelima pemain senironya akan dipulangkan ke masing masing klubnya.
Indra Sjafri Ungkap Kelemahan Timnas Indonesia U-23
Indra Sjafri ungkapkan kelemahan Timnas Indonesia U-23 ketika meladeni Iran.
Berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Indonesia harus puas bermain imbang dengan skor 1-1.
Indonesia berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol yang dilesakkan oleh Muhammad Rafli menit ke-10.
Iran berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-68 berasal dari tendangan Mohammad Reza Azadi.
Indra Sjafri ungkapkan anak asuhanya bermain tidak sesui dengan instruksi yang diberikan.
Evan Dimas dkk kurang bermain efektif dalam melakukan serangan balik.
“Serangan balik kami tidak berjalan lancar. Saya melihat kedua tim punya kelemahan, terutama di kami," ungkap Indra Sjafri.
Pelatih Timnas Indonesia U-23 itu menyatakan bahwa Iran justru bermain dengan memanfaatkan lebar lapangan.
Menurutnya anak asuhanya dapat saja mencetak dua hoingga tiga gol, namun diakui timnya gagal memanfaatkan peluang.
"Saya mengira Iran akan menerapkan permainan deep defending seperti yang kami lakukan, ternyata tidak," terangnya.
"Mereka malah bisa menguasai lebar sisi lapangan. Kami juga sebenarnya bisa mencetak dua hingga tiga gol, tapi pada kenyataannya, itu tak terjadi,” tambah Indra Sjafri.
Meskipun hanya bermain imbang, mantan pelatih Bali United itu mengungkapkan timnya memiliki perkemvbangan di banding laga sebelumnya.
Ia mengakui bahwa hasil bukanlah menjadi patokannya.
Pertandingan uji coba digunakan Indra Sjafri untuk menentukan pemain yang akan dibawanya mengikuti SEA Games 2019.
“Pertandingan ini lebih baik dari tiga pertandingan uji coba kami sebelumnya di China. Saya katakan sekali lagi, kalau saya memanfaatkan laga ini untuk menentukan pemain yang akan dibawa ke Sea Games," terang pria kelahiran Batang Kapas, Sumatera Barat.
"Ada beberapa pemain yang harus dibawa, keputusan terakhir ada saat usai laga di Pakansari. Saya kan mencari komposisi pemain terbaik,” jelasnya.
Laga kedua antara Indonesia U-23 melawan Iran U-23 akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (16/11/2019).
(Tribunnews.com/Giri/Gigih) (Tribun Jakarta/Wahyu Septiana)