Jose Mourinho Berikan Selamat untuk Mauricio Pochettino Usai Didepak, Ejekan?
Jose Mourinho Berikan Selamat Untuk Mauricio Pochettino Usai Didepak, Ejekan? Berikut Ucapannya
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Jose Mourinho resmi menjadi pelatih klub Liga inggris, Tottenham Hotspur, Jumat (22/11/2019).
Ia menggantikan peran Mauricio Pochettino yang dinilai gagal membawa performa Harry Kane dkk seperti musim lalu.
Sebagai catatan, Pochettino di musim sebelumnya berhasil membawa Tottenham Hotspur mencatatkan sejarah dengan mampu mencapai partai puncak Liga Champions.
Sayangnya, Pochettino dan pasukannya gagal meraih trofi si kuping besar pasca dikalahkan Liverpool dengan dua gol tanpa balas.
Jose Mourinho setelah resmi menjadi pelatih Tottenham menyampaikan ucapan selamat kepada Pochettino.
Tentu saja bukan ucapan yang bersifat mengejek ataupun sarkasme, melain pujian yang lontarkan terakit penampilan Tottenham yang menawan ketika ditangani oleh Mauricio Pochettino.
"Saya harus memberi selamat kepadanya atas pekerjaan yang telah dilakukannya (kinerja yang baik)," ucap Mourinho seperti yang dilansir Tribunnews.com dari Corriere dello Sport.
"Klub ini merupakan rumah baginya, ia dapat datang akapn saja jika dia mau, ketika ia rindu kepad semua pemain dan stafnya, ia dapt mengunjungi kami, tentu saja terbuka untuk itu," tambah Mourinho.
Mourinho tidak khawatir terkait nasib Pochettino kedepannya.
Ia yakin juniornya itu akan segera mendapatkan tim yang bagus.
The Special One (Mourinho) bahkan mengatakan bahwa pria asal Argentina itu merupakan pelatih yang hebat.
"Dia akan menemukan kebahagiaan. Dia akan menemukan klub yang hebat lagi dan saya percaya (Pochettino) akan memiliki masa depan yang hebat," terang mantan pelatih Inter Milan itu.
Terkait dengan yang disinggung alasan memilih Tottenham Hotspur dibanding melatih tim besar lainnya, Mourinho menyebut Levy berhasil membuatnya percaya mengenai proyek jangka panjang yang akan ditanganinya.
"Saya tidak akan mengatakan bahwa pekerjaan saya harus mengubah banyak hal, tidak perlu revolusi,"