Sejarah Sepak Bola: Dongeng Tridente Jerman Kala Berseragam Inter Milan
Inter mIlan memiliki tridente Jerman yang kala itu mencoba menandingi kekuatan trio Belanda milik AC milan
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Namun dengan kedatangan Matthaus sebagai gelandang box to box serta Brehme di sisi fullbek mampu membuat Serena melesakkan 22 gol.
Serena berhasil menyabet gelar Capocannoniere atau penyandang topskorer Liga italia.
Dampak instan yang diberikan duo Jerman dimusim 1988/1989 membuat Inter milan berhasil meraih gelar scudetto bersama pelatih mereka, Giovanni Trapattoni.
Moncernya lini depan tim biru hitam yang diisi oleh duet Ramon Diaz dan Aldo Serena tidak membuat Trapattoni enggan melirik juru gedor lainya.
Hasilnya pada tahun 1989, Iter Milan memboyng Jurgen Klinsmann dari Stuttgart.
Klinsman dimusim yang sama saat Inter mengangkat Scudetto, ia berhasil membawa timnya ke partai puncak Piala UEFA.
Ditahun itu pula Jurgen Klinsmann dinobatkan sebagai pemain terbaik Jerman.
Klinsmann bukanlah sosok striker yang memiliki kekuatan fisik terbaik di dunia, ia seperti kapas yang tertiup angin.
Alih alih tidak memiliki keunggulan fisik, Klinsmann merupakan sosok striker yang lebih mengandalkan kecerdasannya.
Jurgen Klinsmann selama di Inter Milan mencatatkan 95 penampilan dan melesakkan 34 gol.
Gol perdananya bersama Nerazzurri ia lesakkan ketika melakoni pertandingan keduanya, saat bertandang ke markas Bologna.
Meskipun trio Jerman saat itu bermain dengan gemilang, namun faktanya Nerazzuri gagal memepertahankan gelar Scudetto di musim 189/1990.
Napoli berhasil menjuarai kedua kalinya dimusim itu.
Meskipun demikian, pada usim itu, Klinsmann menjadi pencetak gol terbanyak bagi klub dengan torehan 15 golnya.