Generasi Emas SEA Games 1991, Salahudin Optimis Timnas Indonesia U23 Juara
Pelatih Persis dan mantan generasi emas Timnas Indonesia dalam SEA Games 1991 optimis skuat Garuda Muda juara dan bawa pulang medali emas ke Tanah Air
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Generasi Emas SEA Games 1991, Salahudin Optimis Timnas Indonesia U23 Bisa Juara
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu punggawa timnas pada generasi emas SEA Games 1991 Salahudin, optimis Timnas Indonesia U23 bisa juara tahun ini.
Optimismenya berkaca dari capaian Timnas Indonesia U23 hingga mampu lolos ke babak semifinal SEA Games 2019.
Menurut Salahudin, ini kesempatan yang pas bagi Timnas Indonesia U23 juara dan meraih medali emas SEA Games 2019 di Filipina, karena kita memiliki kualitas pemain yang bagus.
“Ini merupakan satu kesempatan kita (Timnas Indonesia U23, red) juara. Kita memiliki kualitas pemain yang bagus dan merata,” ucap Salahudin setelah memimpin latihan Persis Solo di Stadion Sriwedari, Solo, Jumat (6/12/2019) pagi.
Untuk bisa menjadi juara, pelatih berusia 49 tersebut mengatakan, para pemain Timnas Indonesia U23 harus menjaga mental mereka dalam sebuah kompetisi.
“Salah satu kunci untuk bisa memenangkan kompetisi adalah mental. Mereka (Timnas Indonesia U23, red) harus berani dan percaya diri. Saya yakin kita bisa juara,” lanjut mantan pelatih Persiba Balikpapan dan Madura FC itu.
Timnas Indonesia U23 melangkah ke babak semifinal SEA Games 2019 karena berhasil menempati posisi kedua grup B dengan koleksi 12 poin.
Anak asuh Indra Sjafri memenangkan empat pertandingan dan sekali kalah lawan Vietnam.
Termasuk mengandaskan perlawanan juara bertahan yang difavoritkan juara tahun ini, Thailand.
Di semifinal, Egy Maulana Vikri dan kolega akan menghadapi juara grup A Myanmar.
Untuk diketahui, Salahudin merupakan bagian dari skuat Garuda saat meraih medali emas kedua dalam SEA Games tahun 1991 di Manila, Filipina.
Saat itu Salahudin baru berusia 19 tahun, salah satu pemain termuda skuat Garuda. Bersamaannya ada Rochy Putiray, Peri Sandria, Widodo C Putro, dan Sudirman.
Indonesia tak terkalahkan dalam SEA Games 1991 di Manila. Babak fase grup, Salahudin dan kolega menyapu bersih 3 laga dengan kemenangan.
Lawan Malaysia menang 2-0, imbang 1-1 kontra Vietnam, dan menang 1-2 dari tuan rumah Filipina.
Di babak semifinal, Indonesia bertemu lawan kuat yakni Singapura.
Saat itu Singapura diperkuat oleh Fandi Ahmad yang kini menjadi pelatih Timnas Singapura U23 dalam SEA Games 2019.
Fandi Ahmad dan kolega memberi perlawanan ketat hingga akhirnya laga harus dilanjutkan melalui babak penalti.
Indonesia ke final bertemu Thailand setelah mengalahkan Singapura 4-2 di babak penalti.
Di partai puncak, Salahudin dan kolega kembali bermain imbang 0-0 yang menyebabkan laga dilanjut dengan tambahan waktu 2x15 menit.
Keadaan tak berubah, hingga akhirnya ditentukan lewat tos-tosan. Eddy Harto yang saat itu berperan di bawah mistar gawang Indonesia melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis tendangan penalti Pairot.
Perjuangan skuat Garuda di bawah pimpinan Anatoli Polosin berhasil membawa pulang medali emas ke Tanah Air dari cabang olahraga.
Sebelum mengakhiri wawancara dengan wartawan, Salahudin mengisyaratkan untuk Timnas Indonesia U23 bermain lebih menyerang dan agresif.
Menurutnya, pertahanan terbaik adalah menyerang.
Kekalahan dari Vietnam di babak penyisihan grup bisa diambil pelajarannya untuk terus melakukan tekanan meskipun telah unggul.
Salahudin optimis Indra Sjafri mampu membawa Timnas Indonesia U23 juara SEA Games 2019 di Filipina seperti yang ia raih tahun 1991.
(Tribunnews.com/Sina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.