Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, CILEUNGSI - Melakoni laga final leg 2 Liga 1 Putri 2019 kontra Persib Bandung Putri, Sabtu (28/12/2019), tim Tira Persikabo Kartini dibayangi rekor buruk.

Tim berjuluk Mojang Padjajaran itu kalah telak 0-3 pada leg 1 final Liga 1 Putri 2019 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Tira Persikabo Kartini membutuhkan setidaknya empat gol tanpa kemasukan untuk mencatatkan sejarah menjuarai Liga 1 Putri yang baru terselenggara tahun ini di tanah air.

Untuk mencapai asa tersebut, Asisten pelatih Tira Persikabo Kartini, Adi Kuswanto menyadari bahwa untuk menjadi juara dibutuhkan tenaga tambahan untuk memompa semangat juang pemain di lapangan hijau.

Baca: Daftar Pemain Persib yang Ingin Dipertahakankan Robert Alberts

Baca: Marko Simic Bisa Jadi WNI Lewat Jalur Naturalisasi: Berseragam Timnas Bukan Target Utama

Baca: Persib Tak Cuma Butuh Bek Tengah Andal: Harus Cari Striker Haus Gol Antisipasi Kepergian Eze

Maka dari itu, Adi Kuswanto berharap agar suporter Laskar Padjajaran, Ultras Persikabo Curva Sud (UPCS) dan Kabomania dapat memberikan dukungannya secara langsung di Stadion kebanggaan masyarakat Bogor.

Menurutnya, dukungan yang diberikan UPCS dan Kabomania sangat berarti dan mampu membakar semangat juang para penggawanya.

"Ya, kami sangat butuh dukungan dari Ultras Persikabo Curva Sud (UPCS) dan Kabomania secara langsung di stadion. Dukungan dari mereka sangat berarti bagi para pemain. Kami berharap UPCS dan Kabomania hadir dan bisa menaikan semangat juang anak-anak," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (25/12/2019).

Lebih lanjut, Adi Kuswanto menjelaskan bahwa saat ini timnya tengah melakukan pematangan strategi dan taktik guna meredam agresifitas tim Persib Bandung Putri.

"Kondisi tim kami dalam keadaan baik. Pemain siap bertanding. Kami terus melakukan pematangan skema permainan yang nantinya akan diterapkan di lapangan hijau," paparnya.