Profil Liviu Antal, Striker Dikaitkan dengan PSM Makassar dan Arema FC, Jadi Top Skor Liga Rumania
Inilah profil Liviu Antal, striker yang dikaitkan dengan PSM Makassar dan Arema FC. Jadi Top Skor Liga Rumania dan pernah main di Liga Champions.
Penulis: Gigih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Nama Liviu Antal dikaitkan dengan PSM Makassar dan Arema FC untuk bergabung.
Pasalnya, Arema FC dan PSM Makassar sedang mencari pemain di posisi striker.
PSM Makassar tampaknya akan melepas Amido Balde yang sudah melakukan trial ke Malaka United.
Sementara Arema FC juga santer mencari penyerang usai performa Comvalius yang tidak sesuai harapan.
Liviu Antal adalah pemain yang berposisi sebagai striker, berusia 30 tahun dari Rumania.
Tingginya 177 sentimeter, keunggulannya, ia adalah striker yang cepat dan tajam di depan gawang.
Namanya sempat harum kala memperkuat Otelul Galati, klub Rumania yang kisahnya mirip Leicester City, di mana tidak diunggulkan, tapi bisa menjadi juara.
Musim 2010-2011 menjadi era keemasannya, ia menjadi pemain tidak tergantikan dengan mengemas 28 penampilan dan 7 gol.
Saat itulah, Liviu bermain di Liga Champions di mana saat itu Otelul Galati bergabung di Grup C bersama dengan Manchester United, Benfica dan Basel
Ia kemudian merapat ke Vaslui dan menjadi top skor Liga 1 atau divisi tertinggi di Rumania dengan mengemas 15 gol dan 2 asis.
Liviu kemudian sempat memperkuat Hapoel Tel Aviv dan Beitar Jerusalem di Liga Israel.
Sejak musim 2017, Liviu memperkuat Zalgiris, klub liga tertinggi di Lithuania.
Catatannya cukup impresif, musim lalu, ia mengemas 23 gol dan 4 asis dari 28 laga di Liga Lithuania.
Catatan tersebut membuatnya masuk "Team of The Year" di Liga Lithuania dan membawa Zalgaris menjadi juara Lithuania Cup 2018.
Zalgiris juga mengakhiri musim sebagai runner-up di bawah Sūduva Marijampolė.
Secara nilai transfer, Liviu juga tidak terlalu mahal dengan berkisar 450 ribu Euro atau sekitar Rp 7 miliar.
Keunggulan Liviu adalah mampu bermain di berbagi posisi di lini serang.
Liviu biasanya diturunkan dalam skema 4-4-2 sebagai striker, namun dalam skema 4-2-3-1 atau 4-3-3 ia bisa menjadi winger atau gelandang serang.
Tampaknya, inilah yang dibutuhkan PSM Makassar dan Arema FC yang gemar menggunakan striker yang tidak hanya statis, tapi terus bergerak mencari ruang.
Arema misalnya, musim lalu mereka kesulitan apabila Comvalius hanya bermain statis dan tidak membuka ruang.
Sementara PSM Makassar, sudah mencoba Eero Markkanen dan Amido Balde, tapi tidak bisa optimal dikarenakan PSM memainkan free role di lini serang.
Adanya Liviu bisa menjadi jawaban, dengan sang pemain bukanlah striker yang hanya terpaku di depan, namun juga selalu membuka ruang.
Nama Amido Balde sempat mencuri perhatian kala didatangkan ke Persebaya Surabaya.
Namun, penampilan striker jangkung ini tidak memenuhi ekspekatasi sehingga dilepas ke PSM Makassar.
Baca: Resmi, Arema FC Dapatkan Andalan Timnas U23 Indra Sjafri, Jaimerson Xavier Juga Dirumorkan Merapat
Baca: Bonek Berpotensi Kehilangan Dua Andalan Persebaya Surabaya, Berikut Situasi Anak Asuh Aji Santoso
Di PSM pun penampilan Amido Balde tidak kunjung membaik dan membuatnya di lepas di akhir musim.
Kini, mantan striker Celtic ini nampak mengikuti trial bersama klub Malaysia, Melaka United.
Dikutip Tribunnews dari laman harian Metro, Senin (30/12/2019), Amido Balde kemungkinan besar tidak dipertahankan PSM Makassar musim depan.
Hal itulah yang membuat dirinya mengikuti trial di Melaka United.
Bahkan Balde sudah tampak mengikuti laga uji coba dan mencetak dua gol bagi Melaka United.
Namun, penampilannya belum terlalu memuaskan dan masih akan diuji dalam beberapa uji coba.
Amido Balde sempat bersinar ketika awal-awal bergabung dengan Persebaya Surabaya.
Ia mampu mencetak 10 gol dan menjadi top skor Piala Indonesia 2018/2019 bersama Zulham Zamrun.
Namun, ketajamannya seolah menurun di Liga 1 2019.
Ia hanya mampu mengemas lima gol untuk Persebaya dan akhirnya dilepas ke PSM Makassar di jeda transfer.
Di PSM Makassar, performa Amido Balde juga tidak terlalu mengesankan.
Ia cuma mampu mencetak enam gol dari 14 pertandingan.
Cedera dan inkonsistensi performa menjadi penyebab mengapa Balde kesulitan mendapatkan tempat di PSM Makassar dan Persebaya Surabaya.
Amido Balde adalah pencetak gol terbanyak kedua PSM Makassar musim lalu, di bawah Ferdinand Sinaga.
Ferdinand Sinaga mencatatkan 29 laga, ia mencetak 9 gol atau per laga ia mencetak 0,31 gol.
Dikutip dari Tribun Timur, angka itu menurun dari 1 gol dari Liga 1 2018 lalu di angka 10 gol, dan menurun 3 gol dari 2017 lalu di angka 12 gol.
Berkurangnya gol dari kaki dan kepala Ferdinand tidak lain karena menit bermain yang berkurang.
Pada Liga 1 2018 10 gol dicetaknya dari 1.550 menit dengan 30 laga yang dijalaninya.
Begitu juga pada Liga 1 2017, menit bermain pemain 31 tahun itu di angka 1.804 menit.
Di posisi kedua, Rizky Pellu dan Amido Balde masing-masing 6 gol.
Bagi Pellu 6 golnya musim ini menyamai total golnya di Liga 1 2018 dan naik 4 gol dari Liga 1 2017.
Ini pun memengaruhi produktivitas dan kemasukan gol yang dihasilkan musim ini, menjadi yang terburuk sejak 2016 lalu.
Tercatat, PSM hanya mencetak 50 gol dan kemasukan 50 gol.
Sebelumnya, produktivitas gol terendah PSM di angka 52 gol pada Liga 1 2016, sementara kemasukan tertinggi 46 gol pada Liga 1 2016 juga.
(Tribunnews.com/Gigih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.