TRIBUNNEWS.COM - Tim pelatih Timnas Indonesia dibawah arahan pelatih kepala Shin Tae-yong sudah merilis nama-nama yang terlibat.

Namun PSSI selaku Federasi Sepak Bola Indonesia masih menyayangkan penolakan dari Fakhri Husaini yang enggan bergabung di tim kepelatihan.

Alasannya adalah Fakhri menolak jika harus menjadi asisten pelatih seperti yang ditawarkan oleh PSSI.

Meskipun menghormati keputusan Fakhri, PSSI tetap menyayangkan penolakan tersebut.

Hal ini disebabkan PSSI menganggap Fakhri merupakan sosok yang tepat dalam pembinaan sepak bola nasional.

"Namun, yang bersangkutan menyatakan di media kalau ia tidak bersedia ditugaskan sebagai asisten Shin Tae-yong."

"Kami hargai keputusannya," ucap Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri dilansir Kompas.com.

Cucu mengatakan, PSSI akan tetap mengupayakan untuk memasukkan nama Fakhri Husaini di jajaran tim pelatih timnas Indonesia.

"PSSI sedang mencari alternatif tempat yang pas dan Fakhri bersedia," terang Cucu.

Keinginan PSSI tersebut nampaknya tak lepas dari kontribusi Fakhri dalam melambungkan performa Timnas Indonesia di kelompok usia 16 tahun dan 19 tahun.

Timnas U16 Indonesia ditangan Fakhri Husaini mampu memastikan satu tempat di Piala Asia 2018.

Prestasi yang tak takkan terlupakan saat dirinya mampu membawa Timnas Indonesia U16 menjadi jawara di konmpetisi Piala AFF U16 pada tahun 2017.

Nama-nama seperti Ernando Ari Sutaryadi, Muhammad Salman Alfarid, David Maulana, Brylian Aldama, Mochamad Supriadi, dan si kembar Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri dan Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi menjadi pemain muda yang berhasil tampil trengginas di bawah arahan Fakhri Husaini.

Fakhri Husaini juga mampu membuat Garuda Muda U19 tampil menawan.