Terlibat Kudeta Erdogan, Legenda Timnas Turki Hakan Sukur Kini Jatuh Miskin dan Hidup Terlunta-lunta
Hakan Sukur kemudian dituduh berpartisipasi untuk kudeta. Hakan Sukur sendiri yang menceritakan itu dalam wawancara.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Nama Hakan Sukur tidak asing bagi pecinta sepak bola di era 90'an akhir, atau jelang tahun 2000. Dia merupakan pemain bintang, pernah membela Inter Milan bahkan membawa negaranya, Turki meraih posisi 3 saat Piala Dunia 2002.
Jika anda membayangkan nama Hakan Sukur itu begitu harum di negara asalnya, tebakan ini ternyata salah besar. Hakan Sukkur ternyata menjadi orang asing di negaranya. Dia bahkan harus kerja susah payah untuk hidup sehari-hari.
Ya, kenyataan hidup pemain yang kini berusia 48 tahun itu terungkap setelah dirinya menjalani wawancara secara eklusif dengan surat kabar Jerman, Welt am Sonntag.
"Aku nggak punya apa-apa lagi. Erdogan mengambil segalanya; hak untuk kebebasan, kebebasan berekspresi, dan hak untuk bekerja," cerita Hakan Sukur baru-baru ini.
Sekadar diketahui, Hakan Sukur memilih menjadi politisi setelah dirinya pensiun dari sepak bola. Kariernya ketika itu melesat. Dia terpilih menjadi anggota Parlemen Turki selama beberapa tahun.
Tapi, karier yang cemerlang itu hancur lebur setelah dirinya berselisih paham dengan Erdogan atau sang presiden, Reccep Tayyip Erdogan.
Perselisihan itu disebabkan rencana Erdogan untuk menghapus Dershane atau seperti bimbingan belajar di Indonesia.
Hakan Sukur ketika itu yang paling lantang menyuarakan penolakannya. Alhasil, Hakan Sukur yang semula berjalan dengan Erdogan menjadi bersebrangan.
Selanjutnya, Hakan Sukur kemudian dituduh berpartisipasi untuk kudeta. Hakan Sukur sendiri yang menceritakan itu dalam wawancara.
Tuduhan itupula yang kemudian membuat dia untuk mengasingkan diri ke Amerika Serikat tahun 2017. Tapi keputusan itu ternyata tak mulus.
Di Amerika Serikat, kehidupan Hakan Sukur malah semakin terpuruk.
"Toko istriku diserang, anak-anakku dilecehkan, ayahku dipenjara, dan semua aset disita," ujarnya lebih lanjut.
Hakan Sukur bercerita kalau dirinya sempat membuat kafe di California. Tapi, kafe itu malah didatangi oleh orang-orang aneh.
"Orang-orang aneh terus datang ke bar. Kini, aku menjadi pengemudi Uber dan menjual buku," tutup Hakan Sukur.