Bali United Ditunggu Dua Tim Australia & Jepang, Mampukah Jadi Tim Indonesia di LCA Setelah 9 Tahun?
Ditunggu Dua Tim Asutralia & Jepang, Mampukah Bali United Melaju ke Fase Grup Setelah 9 Tahun?
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Bali United berhasil melewati hadangan pertama dari Tampines Rovers di babak pra-kualifikasi ronde pertama Liga Champions Asia 2020/2021, pada Selasa (14/1/2020).
Laga yang berlangsung di Jalan Besar Stadium, Bali United selaku tim tamu mampu mengalahkan Tampines Rovers wakil dari Singapura dengan skor telak 3-5.
Lima gol dari Bali United dicetak oleh Melvin Platje (2 gol), dan masing-masing satu gol oleh M Rahmat Syamsuddin, Stefano Lilipaly, dan Sidik Saimima.
Sedangkan gol dari kubu tuan rumah, masing-masing satu gol dihasilkan oleh Boris Kopitovic, Jordan Webb, dan gol bunuh diri dari Rahmat Syamsuddin.
Kemenangan ini membawa Bali United melaju ke babak kedua yang telah ditunggu dua lawannya sebelum memasuki babak fase grup.
Tim asal Pulau Dewata itu akan menghadapi Melbourne Victory pada, Selasa (21/1/2020).
Selanjutnya jika berhasil melewati hadangan dari tim dari Australia maka Bali United berhak lolos ke babak Kualifikasi.
Di babak Kualifikasi Asia Champions League, Serdadu Tridatu telah ditunggu oleh tim dari J1, Kashima Antlers.
Apabila dapat melewati dua hadangan tim dari Australia dan Jepang, Serdadu Tridatu akan dapat mengobati kerinduan para pecinta sepak bola Indonesia setelah 9 tahun tidak ada wakil yang sampai hingga babak fase grup.
Sembilan tahun lalu tepatnya pada musim 2011, Arema FC menjadi satu-satunya wakil Indonesia hingga saat ini yang tampil terakhir hingga babak fase grup Liga Champions Asia.
Menilik kebelakang, Arema mewakili Indonesia di ajang Liga Champions Asia 2011 setelah menjadi juara di Indonesia Super League 2009/2010.
Dalam undian yang dilakukan di Kuala Lumpur, Singo Edan ditempatkan di pot 4 alias unggulan terakhir, artinya akan bertemu dengan masing-masing wakil dari Korea Selatan, Jepang, ataupun China.
Hasil undian yang didapatkan oleh Singo Edan yakni menempati grup G bersama dengan Jeonbuk Hyundai Motors [Korea Selatan], Cerezo Osaka [Jepang], dan Shandong Luneng [China].
Kala ingin bermain di kompetisi Asia, Singo Edan dilanda masalah terkait mundurnya Robert Rene Albert dari kursi pelatih setelah membawa juara ISL 2010.
Mundurnya coach Robert membuat jajaran manajemen menunjuk Miroslav Janu sebagai penggantinya.
Pelatih yang kerap disapa Mijan ini berlatar belakan baik, yakni mempunyai pengalaman untuk menangani klub untuk bermain di Asia.
Lebih dari itu, sosok Janu juga sempat menukangi Arema di ajang Liga Champions tahun 2007.
Bermain pada dua kompetisi, membuat Arema diterpa jadwal padat dan tidak banyak melakukan perubahan, bahkan ada beberapa pemain tambahan untuk menggantikan pemain yang tercoret di awal musim karena kurang kontribusi.
Salah satunya adalah Yongki Aribowo, Taulahu Abdul Musafri, Ahmad Amirudin, hingga Leonard Tupamahu.
Selain hengkangnya pelatih asal Belanda, Arema FC juga kehilangan Pierre Njanka yang dinilai vital bagi lini pertahanan Singo Edan.
Kala itu regulasi hanya memperbolehkan satu tim diisi oleh empat pemain asing.
Arema Indonesia terpaksa mencoret Pierre Njanka dan lebih memilih mempertahankan duo Singapura, yakni Noh Alam Syah, M Ridhuan, Roman Chamelo dan Esteban Guillen.
Sayang ambisi untuk mewujudkan mimpi menjadi tim Indonesia pertama yang lolos ke babak 16 besar gagal.
Arema FC hanya sanggup meraih satu poin dari enam laga yang dilakoni.
Saat itu Singo Edan hanya bermain imbang 1-1 saat berusa dengan Shandong Luneng.
Sisa laga lainnya, SIngo Edan menelan kekalahan.
Permainan menawan yang ditunjukkan Arema Indonesia kala melawat ke kandang Cerezo Osaka tak cukup membuat tim asal jawa Timur itu lolos ke babak selanjutnya.
Pertanyaannya, akankah Bali United mampu menembus babak kualifikasi Grup Liga Champions Asia layaknya Arema Indonesia musim 2011, atau terhenti di babak pra kualifikasi.
CEO Bali United, yakni Yabes Tanuri menyatakan jika pihaknya kini memilih fokus terhadap dua kompetisi yang akan diikuti.
Kita fokusnya di dua kompetisi, di AFC dan di Liga 1, itu yang kita fokuskan dari 5 kompetisi yang ada,” ujarnya, seperti yang dilansir dari Tribun Bali.
Disinggung mengenai peluang mempertahankan gelar juara, Yabes Tanuri hanya dapat mengatakan timnya diinginkan fokus terhadap pertrandingan yang dihadapi.
Dengan begitu, fokus pemain tak akan terpecah dengan pertandingan yang akand dilakoni kemudian hari.
“Kita menargetkan harus fokus dari game ke game. Kenapa saya bilang seperti itu?." ujarnya.
"Biar mereka tidak berfikir terlalu jauh semuanya, sedangkan kita melawan tim-tim yang sangat hebat,” katan Yabes Tanuri
(Tribunnews.com/Ipunk, Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.