Di Persib Bandung, ia mengemas 27 penampilan, 3 gol, 2 asis, dan bermain selama 2.381 menit.

Artinya hampir 90 menit Oh In Kyun beraksi bagi Persib Bandung, Bobotoh mengelu-elukan namanya bersama dengan Baumann dan N'Douassel, sayang Maung Bandung gagal menjadi juara.

Bersama Persipura Jayapura, permainannya juga tidak mengecewakan, 30 kali berlaga dengan mengemas satu asis dan 2.040 menit bermain.

Lalu, apa keunggulan Oh In Kyun sehingga masih bisa menjadi pemain utama di usia yang tidak lagi muda?

In Kyun adalah pemain multi posisi, di sisi sayap, gelandang serang, sentral ataupun bertahan bisa ia lakoni.

Dengan usia yang tidak lagi muda, akan sangat sulit memang bagi Oh In Kyun beradu lari, In Kyun lebih bermain dengan menggunakan kecerdasan dalam mengolah bola.

In Kyun memiliki kemampuan mengolah bola, meskipun tidak memiliki kecepatan, ketika bola dikuasai, sangat sulit untuk merebut bola dari kakiknya.

Selain itu, sepakan bola mati adalah andalan sang pemain, tendangan bebas di depan kotak penalti adalah andalan dari In Kyun selama bermain.

Tentu ini akan memudahkan Oh In Kyun yang membutuhkan pemain dengan kemampuan mengolah bola baik, dan melancarkan transisi dari bertahan ke menyerang.

Dibandingkan dengan Konate, keduanya memiliki tipe yang berbeda dalam membangun serangan.

Konate lebih mengandalkan akslerasi cepat, untuk menggiring bola dan mencari celah di pertahanan.

Berbeda dengan Oh In Kyun yang lebih membagi bola dibandingkan melakukan akselerasi.

Dengan kedatangan Oh In Kyun harus membuat Arema FC mencari pemain yang memiliki kecepatan atau penyerang lubang dengan kemampuan mencari celah di pertahanan.

Sosok seperti Jonathan Baumann sangat tepat untuk mengisi lini depan Arema FC apabila memang mengandalkan Oh In Kyun.