Erdogan dan Mesut Ozil Terpilih jadi Kepribadian Muslim Terbaik 2019
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Pemain Arsenal Mesut Ozil mendapat penghargaan sebagai Kepribadian Muslim Terbaik 2019.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Media muslim Nigeria, Muslim News Nigeria telah mengumumkan penerima penghargaan Kepribadian Muslim Dunia atau Global Muslim Personality of The Year tahun 2019, pada Jumat (10/1/2020) waktu Nigeria.
Menurut Muslim News Media, Kepribadian Muslim Terbaik 2019 adalah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Ini kali kedua Erdogan meraih penghargaan bergengsi ini, setelah merasakannya pada tahun 2018.
Erdogan dinobatkan sebagai Kepribadian Muslim Terbaik tahun 2019 karena pengaruh di seluruh dunia muslim maupun komunitas internasional.
Selain itu, karena Erdogan secara konsisten membela Islam dan umat Islam yang tertindas di dunia.
"Manajemen Muslim News Nigeria dengan ini menganugerahkan Recep Tayyip Erdogan dengan Penghargaan Kepribadian Muslim Terbaik untuk kedua kalinya karena komitmen terhadap emansipasi Muslim yang tertindas, di Palestina, Myanmar, Kashmir, Suriah, dan negara-negara lain di dunia," tertulis dalam situs resmi Muslim News Nigeria.
Erdogan berandil besar menjadikan Turki jadi kekuatan dunia dan pusat perkembangan Islam. Dan menjadikan dia sebagai inspirasi, bagaimana pemimpin muslim melakukan tugas itu.
Presiden Turki tersebut juga mengoptimalkan jabatannya untuk memperbaiki status Turki sebagai negara yang berkembang dari sisi sosial dan ekonomi. Hal ini untuk menarik ketertarikan dunia pada Islam dan dinamikanya.
Pemain sepakbola yang akhir-akhir ini acap kali tampil bersama dengan Erdogan juga masuk dalam urutan 5 Kepribadian Muslim Terbaik 2019.
Ialah pemain Arsenal, Mesut Ozil. Ozil menempati urutan kelima, di bawah Perdana Mentri Malaysia Dr Mohamad Mahathir 9 (runner-up), anggota Kongres AS Ilhan Omar (urutan ke-3) dan Presiden Gambia, Adama Barrow (4).
Isu warga Uyghur di Xinjiang, China tampaknya jadi salah satu pertimbangan atas terpilihnya Mesut Ozil sebagai Kepribadian Muslim Terbaik 2019 dunia.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu dimana Mesut Ozil menjadi perbincangan hangat tatkala dirinya mengeluarkan statemen terkait umat muslim Uyghur.
Ozil mengkritik melalui sebuah postingan, baik di akun Instagram dan Twitter pribadinya yang menganggap umat Muslim tak berbuat apa-apa mengenai penganiayaan China terhadap kmunitas Uyghur di Xinjiang.
"Al-Quran di bakar. Masjid ditutup. Pesantren dilarang. Ulama tewas satu persatu. Meskipun demikian, umat Islam tetap diam," tulis Mesut Ozil.
"Tidakkah mereka tahu bahwa menutup mata terhadap penganiayaan adalah salah satu bentuk penganiayaan itu sendiri?" tambah dia.
Tulisan Mesut Ozil mendapat banyak respon dari berbagai khalayak termasuk dampak yang diterima Arsenal terhadap hak siarnya di China.
Terlepas dari hal itu, Mesut Ozil tidak ambil pusing dengan menjalani kehidupan sehari-harinya sebagai pesepakbola.
Dilansir Tribunnews dari Anadolu Agency (AA.com). Otoritas China telah mengimplementasikan kebijakan represif terhadap Uyghur dan melanggar hak-hak mereka.
Sekitar 10 juta warga Uyghur menempati wilayah Xianjiang di China.
Hingga saat berita tersebut ditayangkan pada 14 Desember 2019, sekitar 7 persen populasi Muslim di Xinjiang atau sebanyak satu juta jiwa dipenjara di kamp-kamp.
Hubungan Erdogan dengan Mesut Ozil
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemain Arsenal, Mesut Ozil sering ampil bersama dalam sebuah momen.
Salah satu yang menjadi sorotan ketika Erdogan hadir dalam pernikahan Mesut Ozil dengan Amine Gulse yang tak lain merupakan Miss Turki.
Gelandang Arsenal berusia 30 tahun tersbut menikahi Amine Gulse di sebuah hotel mewah di tepi Bosphorus, dilansir dari pemberitaan BBC, 7 Juni 2019.
Erdogan sendiri dikabarkan sering menghadiri pernikahan selebriti di Turki, terutama selama kampanye pemilihan.
Kehadiran Erdogan dalam pernikahan Ozil memicu kehebohan setalah kedua Kepribadian muslim tersebut berpose sebelum Piala Dunia 2018.
Saat itu, Mesut Ozil memutuskan pensiun dari timnas Jerman dan tidak tampil dalam Piala Dunia 2018 dengan alasan "rasisme dan tidak dihormati".
Kritik untuk Ozil semakin memburuk setelah juara bertahan Piala Dunia tersingkir di babak pertama.
Ozil memposting pernyataan panjang yang mengumumkan pengunduran dirinya dari timnas Jerman.
Dia mengatakan telah menerika surat ancaman dan disalahkan atas gagalnya Jerman dalam Piala Dunia 2018 di Rusia.
"Saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah seorang imigran saat kami kalah," tulis Ozil.
Disaat seperti itu, Erdogan datang untuk mengunjungi Ozil dan melakukan sebuah pertemuan di Hotel Four Season London.
"Erdogan adalah Presiden Turki saat ini dan saya akan menunjukkan rasa hormat kepada orang itu, siapa pun itu," kata Ozil, kepada The Athletic, dikutip dari Daily Mail.
(Tribunnews.com/Sina)