Perbedaan Sepakbola Indonesia dengan Malaysia Bagi Robert Alberts, Mentalitas hingga Suporter
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts yang pernah melatih di tim Malaysia membeberkan perbedaan sepakbola Indonesia dengan Malaysia, simak di sini.
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, akan memimpin para pemainnya dalam turnamen Asia Challenge di Malaysia, 18-19 Januari 2020.
Sebelum menghadapi turnamen yang diselenggarakan oleh Selangor FA itu, Robert Alberts berbicara soal perbedaan besar antara sepak bola Indonesia dan Malaysia.
"Ada banyak perbedaan, baik itu mentalitas, organisasi dan juga infrastruktur. Kami hanya berdiskusi. Mereka (Malaysia) sudah memulai pramusim dan mereka sudah tahu kapan liga akan dimulai."
"Sedangkan kami belum tahu kapan liga akan dimulai. Itu yang menjadi perbedaan besar," ujar Robert Alberts dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan.
Robert Alberts yang pernah menjadi juru latih Timnas U-19 Malaysia ini menambahkan bahwa ketidakpastian jadwal liga sangat mempengaruhi persiapan timnya.
• Alasan Pelatih Persib Robert Alberts Menyeleksi Duo Brazil yang Kenyang Pengalaman di Vietnam
Sebab pelatih harus bisa menyesuaikan program latihan agar para pemainnya tampil prima ketika liga bergulir.
"Kami melakukan persiapan untuk sesuatu tapi belum benar-benar tahu kapan itu akan dimulai."
"Di sepakbola profesional, kami harus tahu kapan liga digelar supaya pelatih tahu apa yang harus dilakukan, berapa pekan waktu yang dimiliki untuk persiapan, dan saat ini kami belum tahu itu," ucapnya.
Di balik kekurangan sepak bola Indonesia, Robert Alberts memuji fanatisme para suporter yang disebutnya sangat luar biasa.
"Perbedaan lainnya, yang pertama adalah keramaian penonton, mayoritas stadion di Indonesia selalu banyak penonton dan fans selalu mencintai klub mereka."
"Itu yang saya suka dari Indonesia, fans selalu mengenakan jersey klub kebanggaan mereka. Saya jarang melihat fans mengenakan jersey Barcelona, Chelsea, di Bandung saya melihat mereka memakai jersey Persib, di Malang dan Makassar juga begitu," katanya.
Selain itu, hal yang membuat Robert Alberts kagum adalah bahwa sepak bola bagi masyrakat di Indonesia adalah budaya.